Jakarta (ANTARA) - Dua kapal fregat kelas SIGMA, KRI RE Martadinata-331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai-332, akan turut dalam Latihan Operasi Amfibi TNI AL TA 2021, yang akan melibatkan sistem kesenjataan TNI AL dari Komando Armada TNI AL I, Komando Armada TNI AL II, Pusat Penerbangan TNI AL, Korps Marinir TNI AL, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL. 

“Saya diperintahkan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, untuk merencanakan dan melaksanakan latihan operasi amfibi dalam waktu dekat,” kata Panglima Komando Armada I TNI AL, Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Baca juga: KRI RE Martadinata operasi pengamanan perbatasan Indonesia Timur

Margono, kata dia, juga menunjuk dia untuk menjadi panglima Komando Tugas Gabungan Operasi Amfibi pada latihan terpadu pada 20 Oktober 2021.

Latihan Operasi Amfibi merupakan latihan parsial Armada Jaya XXXIX/2021 yang sempat tertunda pada awal April akibat kasus Covid-19 yang saat itu meningkat sangat signifikan di Tanah Air. Saat itu, unsur-unsur yang terlibat latihan sudah bersiap untuk dikerahkan namun perkembangan terbaru soal Covid-19 membuat semua itu ditunda. 

Adapun yang menjadi tujuan dari latihan itu, selain untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL, adalah untuk mengetahui tingkat kesiapan operasional, sekaligus sebagai tolok ukur hasil pembinaan latihan dalam satu tahun anggaran.

Baca juga: Menhan resmikan KRI Raden Eddy Martadinata-331

“Serta keterpaduan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu,” kata dia. 

Berbagai hal tentang persiapan  terungkap dalam rapat koordinasi penyiapan Latihan Operasi Amfibi Tahun Anggaran 2021, dibahas di Gedung Nanggala, Markas Komando Komando Armada I TNI AL, Senin.

Baca juga: KRI I Gusti Ngurah Rai-332 amankan Perairan Ambalat

KRI RE Martadinata-331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dari kelas SIGMA 10514 memiliki panjang total 105,11 meter dan berat 2.365 ton. Kapal perang itu merupakan multi mission fregate kelas SIGMA yang dibangun PT PAL Indonesia (Persero) dan bekerja sama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda.

Mereka mendesain kapal fregate kombatan untuk menjalankan berbagai misi, yaitu peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti kapal selam, peperangan anti serangan udara, serta peperangan elektronika. Kapal perang kelas inilah yang paling sering dikerahkan untuk tugas internasional Indonesia di bawah bendera PBB.

Baca juga: KRI I Gusti Ngurah Rai-332 perkuat pengamanan perairan

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021