Jakarta (ANTARA) - Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi menyampaikan penyediaan gas saat ini sudah bisa memenuhi kebutuhan energi sektor industri di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim.

"Ini termasuk juga ajakan kepada para investor untuk hadir di Jawa Timur dan Jawa Tengah karena penyediaan energi, terutama dari gas, sudah kami plot untuk bisa memenuhi kebutuhan investor," ujarnya dalam sebuah webinar yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Nurwahidi menyebutkan target produksi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) adalah 260 ribu barel minyak per hari atau setara 35 persen dari produksi minyak nasional. Sedangkan target gas bumi Jabanusa hampir 700 juta standar kaki kubik per hari atau setara 9,0 persen dari target produksi gas nasional.

Tahun ini SKK Migas punya beberapa kegiatan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di Jabanusa mulai dari pengeboran eksplorasi, pengeboran pengembangan, pembangunan fasilitas produksi, hingga workover.

Baca juga: SKK Migas optimis capai target pengeboran seribuan sumur pengembangan

"Untuk gas tidak terlalu signifikan dari sisi persentase, tapi kita tahu gas tersebut sangat bermanfaat untuk bisa menggerakkan ekonomi di daerah, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah," ujar Nurwahidi.

Lebih lanjut dia menyampaikan perbandingan antara penyediaan potensi gas dengan kebutuhan di Jabanusa masih berimbang, karena ada beberapa proyek yang akan segera beroperasi dalam beberapa tahun ke depan mulai dari Proyek Jambaran Tiung Biru, Proyek Husky-CNOOC Madura Limited, Proyek Energi Mineral Langgeng, maupun proyek dari lapangan Paus Biru.

SKK Migas memastikan potensi sumber daya terhadap pemenuhan gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah masih akan terpenuhi di masa depan.

"Dari sisi demand atau kebutuhan gas tersebut yang terdata di kami masih berada di bawah potensi. Ini membangkitkan semangat kami untuk bisa meningkatkan industri yang ada di Jawa Timur dan Jawa Tengah," ujar Nurwahidi.

Baca juga: PGN konsisten pasok kebutuhan gas sektor industri

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021