Xiamen (ANTARA) - Vaksin HPV pertama yang dikembangkan sendiri oleh China, Cecolin, mengantongi prakualifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata pengembangnya.

Langkah itu mengindikasikan bahwa WHO telah memberikan stempel persetujuan tentang keamanan dan efikasi untuk vaksin tersebut. Kini badan-badan pengadaan PBB dapat menjadikannya sumber, menurut Universitas Xiamen.

Vaksin HPV adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV), penyebab kanker serviks.

Cecolin, yang dikembangkan Universitas Xiamen dan Xiamen Innovax Biotech, menjadikan China negara ketiga di dunia yang memiliki pasokan vaksin kanker serviks independen setelah Amerika Serikat dan Inggris.

Baca juga: Kesha Ratuliu ajak kaum milenial vaksinasi HPV sebelum menikah

Dengan "kualitas tinggi" dan "harga terjangkau", vaksin itu diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak perempuan di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang, setelah memperoleh prakualifikasi WHO.

Harapan itu disampaikan oleh Zhang Jun, peneliti Universitas Xiamen sekaligus anggota senior tim riset vaksin.

Saat ini sejumlah tempat di provinsi Fujian, Jiangxi, Sichuan dan Shandong, China menyertakan vaksin HPV ke dalam program atau kampanye vaksinasi gratis bagi anak-anak perempuan berusia 9-14 tahun.

Sumber: Xinhua

Baca juga: BKKBN upayakan vaksin HPV jadi bagian skrining wajib pranikah
Baca juga: Waktu tepat dapatkan vaksinasi HPV untuk cegah kanker serviks

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021