CAD juga akan tetap rendah pada 2022, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menurunkan proyeksi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada tahun ini dari 0,6-1,4 persen menjadi 0-0,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"CAD juga akan tetap rendah pada 2022, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia," kata Perry dalam Pengumuman Hasil RDG Bulan Oktober 2021 Cakupan Triwulanan di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan transaksi berjalan triwulan III-2021 diperkirakan kembali mencatat surplus, didorong oleh surplus neraca perdagangan yang meningkat menjadi 13,2 miliar dolar AS, tertinggi sejak triwulan IV-2009.

Kinerja tersebut didukung peningkatan ekspor komoditas utama seperti CPO, batu bara, kimia organik, dan bijih logam, di tengah kenaikan impor terutama bahan baku seiring perbaikan ekonomi domestik.

Sementara itu, ia menambahkan surplus neraca modal kemungkinan meningkat sejalan dengan masuknya aliran modal asing, baik penanaman modal asing maupun investasi portofolio.

"Pada triwulan III-2021, aliran investasi portofolio mencatat nett inflows sebesar 1,3 miliar dolar AS," ujar Perry.

Aliran investasi portofolio tersebut, menurut dia, terus berlanjut dari 1 Oktober 2021 hingga 15 Oktober 2021 dengan mencatat inflows sebesar 200 juta dolar AS.

Posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 juga meningkat menjadi sebesar 146,9 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta melampaui standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca juga: BI pertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen

Baca juga: BI perpanjang DP 0 persen kendaraan bermotor hingga Desember 2022

Baca juga: BI perpanjang DP 0 persen KPR hingga Desember 2022

Baca juga: BI: Aliran modal asing masuk 1,3 miliar dolar AS selama triwulan III.

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021