Ayo, ulama dan pesantren terus memerdekakan ekonomi kita agar masyarakat semakin makmur
Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengatakan pondok pesantren harus menjadi kekuatan perekonomian Indonesia dan berkontribusi besar dalam memakmurkan masyarakat.

"Karena COVID-19 ini banyak hal yang rontok, termasuk ekonomi. Ayo, ulama dan pesantren terus memerdekakan ekonomi kita agar masyarakat semakin makmur," katanya pada "Refleksi Hari Santri Nasional" di kediaman Habib Umar Al Muthohar, Pengasuh Pondok Pesantren Al Madinah Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Rabu.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga meminta para santri bisa menguasai informasi dan teknologi.

Dirinya bersyukur karena saat ini muncul kiai-kiai yang berkualitas dan aktif di berbagai media sosial.

"Ada Habib Umar Muthohar, Gus Baha, ada Gus Yusuf, bahkan Gus Yusuf ini bisa saya katakan ideal. Pesantren beliau, dari ekonomi, IT, dakwah, sosial, budaya, jalan semua," ujar pria yang juga dikenal sebagai Panglima Santri.

Menurut dia, santri melek IT ini sangat penting sebab saat ini hampir semua cara kerja sudah berubah.

"Sains harus jadi kemajuan-kemajuan yang diraih santri sehingga sesuai perkembangan zaman," katanya.

Gus Muhaimin juga mengingatkan santri harus disiplin dengan ilmu yang dipilih pada bidang apapun.

"Alhamdulillah, saat ini santri-santri yang ada sudah tersebar di berbagai bidang," ujarnya.

Ia menyebut tanggal 22 Oktober yang saat ini diperingati sebagai Hari Santri Nasional merupakan tinta emas sejarah Indonesia.

"Karenanya harus bisa kita kawal dengan baik. Saya minta kader tak boleh berhenti, untuk merayakan Hari Santri," katanya.

Sementara itu, Rois Syuriah PWNU Jateng Kiai Haji Ubaidillah Shodaqoh tak memungkiri hadirnya Undang-Undang Pesantren tidak lepas dari kerja besar PKB.

"Ini sebuah nikmat yang harus kita syukuri. Kita support PKB untuk terus berjuang membawa warga NU dan nahdliyin dan bangsa Indonesia ini semakin berkah dan lebih baik," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori menambahkan kontribusi pesantren sejak prakemerdekaan, pascakemerdekaan hingga hari ini tidak diragukan.

"Saat muncul COVID-19, pesantren tetap eksis, bahkan jadi penyelamat pendidikan nasional, sebagai benteng akhlak generasi penerus bangsa," tegasnya.

Hadir dalam acara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sekaligus Ketua DPP PKB Bidang Eksekutif dan Legislatif Abdul Halim Iskandar, Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum PKB Bidang Pemenangan Pemilu Jazilul Fawaid, Ketua FPKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Bendahara DPP Bambang Susanto

Kemudian, Rois Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, Ketua PWNU Jateng KH M Muzammil, Ketua DPW PKB Jateng KH M Yusuf Chudlori, Sekretaris DPW PKB Jateng H Sukirman, Ketua Fraksi PKB DPRD Jateng H Syarif Abdillah, dan anggota Fraksi PKB DPRD.

Baca juga: Wakil Ketua DPR: Santri harus jadi penopang kekuatan ekonomi baru
Baca juga: Gus Muhaimin: Indikator suksesnya pembangunan bukan cuma ekonomi saja
Baca juga: Muhaimin siap perjuangkan aspirasi masyarakat desa

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021