Pada tahun 2024 berarti momentum 20 tahun Partai Golkar untuk bangkit kembali sebagai pemenang.
Semarang (ANTARA) - Ketua DPP Partai Golkar H.M. Iqbal Wibisono menyatakan program kerja partai berlambang pohon beringin ini menyentuh kebutuhan rakyat, seperti peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan kesehatan, peningkatan daya beli masyarakat, dan pemberdayaan UMKM.

"Pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini penting agar mereka punya daya saing, baik di pasaran dalam negeri maupun internasional," kata Dr. H.M. Iqbal Wibisono, S.H., M.H. di Semarang, Rabu malam, dalam rangka HUT Ke-57 Partai Golkar.

Oleh karena itu, kata Iqbal Wibisono, kader perlu melaksanakan program-program yang bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat di masing-masing daerah agar keberadaan Partai Golkar tetap di hati rakyat.

Alumnus Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini memandang perlu kader Partai Golkar ketika memperjuangkan kesejahteraan rakyat menerapkan 3K, yakni kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas.

Menurut dia, 3K ini diwujudkan dengan konsolidasi organisasi, kaderisasi yang berjenjang, dan pelaksanaan program-program partai dengan kesungguhan hati demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Kemenangan yang pernah diraih Partai Golkar, baik pada masa Orde Baru maupun pada era sekarang ini, ujar dia lagi, tidak lepas dari kesungguhan kader dan simpatisan yang bertekad mewujudkan masyarakat masyarakat adil dan makmur.

Dalam sejarah kepemiluan di Tanah Air, Iqbal mengatakan bahwa Golkar pada masa Orde Baru selalu memenangi pemilu, yakni pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan Pemilu 1997 dengan memperoleh 74 persen suara secara nasional.

Pada masa Reformasi, kata dia, Partai Golkar yang mengusung jargon "Golkar Baru Bersatu untuk Maju" pada Pemilu 1999 berada di urutan kedua setelah PDI Perjuangan.

Pada pemilihan umum berikutnya, Pemilu 2004, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Akbar Tanjung mampu memenangi hati rakyat dengan 21 persen suara, atau mengungguli PDIP dan partai-partai lainnya.

Namun, setelah Pemilu 2004, menurut Iqbal, Partai Golkar selalu menempati urutan kedua dengan kursi yang selalu menurun dari pemilu ke pemilu.

Pada Pemilu 1999 meraih 120 kursi, kemudian pada Pemilu 2004 bertambah menjadi 129 kursi. Akan tetapi, pemilu berikutnya mengalami penurunan.

Pada Pemilu 2009, suara Partai Golkar turun menjadi 106 kursi, pada Pemilu 2014 meraih 91 kursi, dan pemilu terakhir pada tahun 2019 meraih 85 kursi dari total kursi DPR RI sebanyak 575.

Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, kata Iqbal, Pemilu 2024 merupakan pemilu yang sangat strategis bagi Partai Golkar.

"Ini harus diperjuangkan karena pada tahun 2024 berarti momentum 20 tahun Partai Golkar untuk bangkit kembali sebagai pemenang," katanya pula.
Baca juga: Akbar Tanjung : Sejarah Golkar modal menangkan Pemilu 2024
Baca juga: Golkar ingin rangkul tokoh mantan kader untuk bangun konsolidasi

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021