Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pariwisata Taufan Rahmadi menilai kolaborasi dalam pemulihan destinasi wisata super prioritas di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti percepatan vaksinasi dan pengembangan 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas) dapat mendorong kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.

"Semakin cepat dilakukan vaksinasi di destinasi itu, akan menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan untuk berlibur ke destinasi tersebut," ujar Taufan ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa atraksi adalah upaya memperkaya destinasi dengan beragam atraksi, baik alam, budaya, ataupun buatan. Lalu, akses adalah pembangunan infrastruktur yang memudahkan wisatawan menikmati atraksi tanpa merusak ekosistem di destinasi wisata.

Kemudian, amenitas atau fasilitas merupakan ketersediaan layanan mulai dari penginapan, air bersih, komunikasi, listrik, dan rumah sakit yang menjamin kenyamanan wisatawan.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan penataan sejumlah kawasan di Labuan Bajo

Terkait hal ini, ia mengapresiasi upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat, NTT, yang telah berkolaborasi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.

Beberapa bentuk kolaborasi itu adalah mendorong penciptaan fesyen dan kriya melalui program aksi selaras sinergi (aksilarasi) yang merupakan salah satu komitmen Kemenparekraf dalam melakukan pendampingan dan penciptaan produk kreatif.

Kebijakan sinergi ini dilakukan agar masyarakat setempat mampu menciptakan produk kreatif unggulan di subsektor seni musik, seni pertunjukan, seni rupa, dan penerbitan.

Kolaborasi lainnya ialah melakukan akselerasi dalam program percepatan vaksinasi di destinasi wisata, menyusun rencana induk wisata Labuan Bajo dan mempersiapkan 200 desa wisata untuk mendukung destinasi super prioritas di Labuan Bajo,

Selain itu, melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait pengembangan pariwisata Labuan Bajo antara Pemkab Manggarai Barat dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) yang merupakan satuan kerja di bawah Kemenparekraf.

Baca juga: BPOLBF dorong investasi pariwisata Labuan Bajo berwawasan lingkungan

"Langkah-langkah kolaborasi harus terus diperkuat dengan sinergi segenap pentahelix pariwisata di daerah," kata Taufan.

Jika dibandingkan dengan destinasi wisata super prioritas lainnya, Labuan Bajo memiliki keunggulan khusus seperti Taman Nasional Komodo yang menyimpan satwa langka, pantai maupun pulau yang indah seperti Pantai Pink di Pulau Padar, dan kampung tradisional Wae Rebo

Dalam kesempatan ini, Taufan juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diperkuat untuk mendorong kedatangan wisatawan ke Labuan Bajo.

Pertama ialah program promosi dan insentif bagi wisatawan dan paket perjalanan murah, aman, serta nyaman. Kedua, lanjutnya, ialah menciptakan bubble destination atau zona wisata hijau bagi wisatawan.

Baca juga: PHRI Manggarai Barat perkuat hotel dan restoran jelang KTT G-20

Baca juga: BPOLBF siapkan akomodasi standar CHSE dukung G-20


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021