“Dongeng sebelum tidur mempengaruhi karir kepenulisan saya. Saya bisa begini bukan hanya membaca tetapi juga selalu mendengar dongeng dari emak sebelum tidur, jadi tagih setiap malam sebelum jadi ABG (remaja),” ujar dia dalam webinar "Kelas Dongeng: Mengangkat Literasi lewat Dongeng" yang digelar Community Development Center Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), Sabtu.
Berbagai kisah diceritakan kedua orang tua Gol A Gong semasa dia kecil, antara lain tentang para Nabi, tokoh Hercules, Jaka Tarub dan Abu Nawas hingga Malin Kudang. Kegiatan serupa juga dia praktekkan pada keempat anaknya karena berdampak positif salah satunya mempererat ikatan batin antara orang tua dan anak.
Baca juga: Mendongeng torehkan kenangan manis untuk buah hati kelak
Baca juga: Tanamkan nilai moral kepada anak lewat mendongeng
“Saya berikan ke-4 anak saya dongeng apa yang orang tua pernah dongengkan. Kadang enggak pakai buku karena emak enggak pakai buku saat cerita, semua lisan,” tutur Gol A Gong.
Berbagai nilai-nilai hidup di dalam cerita pun dia terapkan dalam novel buatannya mulai dari berbagi kepada sesama, dilarang membeda-bedakan manusia, keharusan saling tolong menolong, menyayangi ayah dan ibu serta saudara dan saling menghargai.
“Saat SMA saya senang bercerita tetapi biasanya film yang sudah saya tonton ke teman-teman agar mereka bisa terpengaruh oleh bacaan karena di Serang, Banten waktu itu literasi baca tulisnya sangat rendah,” ujar Gol A Gong.
Kepada para orang tua dan mereka di luar sana, penulis novel “Balada si Roy” itu berpesan agar tidak membiarkan anak-anak setelah seharian beraktivitas tidur begitu saja, tetapi mendongenglah dulu.
Menurut dia, mendongeng sebelum tidur juga bisa menjadi momen untuk quality time, melatih perkembangan kognitif anak, meningkatkan kemampuan verbal dan memperluas kosakata anak.
Baca juga: Gol A Gong dikukuhkan menjadi Duta Baca Indonesia
Baca juga: Film "Balada Si Roy" umumkan nama-nama pemain
Baca juga: "Rumah Dunia" kampanyekan Indonesia membaca dan menulis
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
