Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang ditutup lebih rendah pada Senin, di tengah laporan laba perusahaan yang mengecewakan, dengan saham-saham terkait semikonduktor di antara yang paling terpukul, mengambil isyarat dari jatuhnya perusahaan teknologi AS karena labanya yang buruk dan kekhawatiran tentang tapering Federal Reserve.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) tergelincir 204,44 poin atau 0.71 persen menjadi menetap di 28.600,41 poin, pada sempat jatuh ke level terendah 10 hari di bawah 28.500 poin. Indeks Topix yang lebih luas turun 6,81 poin atau 0,34 persen menjadi berakhir di 1.995,42 poin.

Saham-saham semi-konduktor melemah 0,94 persen, dengan Tokyo Electron turun 1,2 persen dan Screen Holdings turun 2,0 persen setelah saham Nasdaq AS jatuh pada Jumat (22/10) di tengah laporan kuartalan yang mengecewakan dari Snap dan Intel Corp.

Saham-saham yang naik paling banyak di antara 30 nama inti Topix termasuk Recruit Holdings Co Ltd, sementara yang berkinerja buruk termasuk SoftBank Group Corp, yang anjlok 3,37 persen.

Kekalahan koalisi yang berkuasa di Jepang dalam pemilihan sela pada Minggu (24/10) adalah kejutan dan membuat para pelaku pasar enggan membeli menjelang pemilihan umum minggu ini, kata Koichi Kurose, kepala strategi di Resona Asset Management.

Pemilihan nasional Jepang pada 31 Oktober adalah kunci apakah Perdana Menteri baru Fumio Kishida dapat melanjutkan rencana pengeluaran besar untuk ekonomi, yang menunjukkan beberapa tanda pemulihan.

Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dan mitra koalisi juniornya saat ini memiliki hampir dua pertiga mayoritas dari 465 kursi di parlemen. Kishida berharap mereka mempertahankan mayoritas, meskipun kandidat oposisi memenangkan salah satu dari dua pemilihan majelis tinggi pada akhir pekan.

Saham-saham teknologi AS yang bernilai tinggi juga berada di bawah tekanan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell membahas pengurangan stimulus.

Beberapa laporan keuangan perusahaan Jepang pada Jumat (22/10) juga mempunyai catatan suram dan Canon Electronics datar setelah laba sembilan bulannya jauh dari target penuh 2021.

Ube Industries anjlok 3,4 persen setelah perusahaan kimia itu memangkas prospek laba bersih tahunannya bahkan ketika meningkatkan perkiraan teratasnya.

Stanley Electric berakhir datar setelah pembuat peralatan penerangan mobil itu menurunkan prospek labanya untuk setengah tahun yang berakhir pada September, mengutip penurunan global dalam produksi mobil dan kenaikan biaya.

Tetapi, Tokyo Steel melonjak hampir 16 persen setelah produsen baja itu menaikkan prospek laba tahunannya dan meningkatkan estimasi dividen.

Chugai Pharmaceutical melambung 10,4 persen setelah pembuat obat itu membukukan laba optimis karena obat perawatan untuk COVID-19.

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021