Selama pandemik, ekonomi digital tumbuh mencapai 100 miliar dolar AS pada tahun 2020.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyampaikan penurunan angka kasus COVID-19 di kawasan ASEAN harus menjadi momentum untuk bangkit bersama.

"ASEAN harus terus melakukan pembelian vaksin untuk anggotanya, terus memerangi diskriminasi dan politisasi vaksin, dan menyuarakan pentingnya kesetaraan akses vaksin bagi semua," tegas Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidatonya dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-38 ASEAN yang digelar secara virtual, Selasa.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin ASEAN untuk melakukan sejumlah langkah percepatan dan penguatan di bidang kesehatan.

Pertama, Presiden Jokowi menekankan pentingnya percepatan vaksinasi di kawasan. Saat ini, tingkat vaksinasi penuh di kawasan ASEAN masih 10 persen di bawah rata-rata dunia.

Kedua, Jokowi menekankan penguatan arsitektur kesehatan kawasan dalam mengatasi pandemi ke depan mutlak segera dilakukan. Harmonisasi kebijakan darurat kesehatan publik antarnegara ASEAN terkait dengan deteksi, mitigasi, dan cross border policy, harus segera dilakukan.

Selain itu, kata Presiden Jokowi, COVID-19 ASEAN Response Fund harus ditransformasikan menjadi pendanaan kesehatan kawasan yang kuat.

Ia menjelaskan bahwa ASEAN Emergency Health Fund untuk mendanai akses terhadap alat kesehatan, diagnostik, obat-obatan, dan vaksin di masa darurat. ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies juga perlu terus diperkuat.

"Pada saat yang sama, kawasan ASEAN didorong menjadi hub pusat produksi alat kesehatan, diagnostik, obat-obatan, dan vaksin kawasan. Ini untuk menjamin pasokan kebutuhan negara ASEAN saat terjadi darurat kesehatan publik," tutur Presiden Jokowi.

Keberhasilan dalam bidang kesehatan, lanjut Jokowi, akan membuka pintu kesuksesan di bidang perekonomian. ADB Outlook 2021 memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN pada tahun 2022 sebesar 5 persen.

"Kita harus membuktikan bahwa kita bisa mencapai lebih dari itu dengan cara disiplin bekerja sama dan melakukan langkah bersama," ujarnya.

Menurut Presiden RI, ada banyak agenda bersama yang perlu dilakukan bersama. Jokowi menekankan pentingnya reaktivasi perjalanan, termasuk pariwisata, yang aman dari COVID-19, dan dipercaya oleh masyarakat global.

"Penerapan koridor perjalanan berdasar ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF) perlu segera diimplementasikan dengan tertib," ujarnya.

Selain itu, adaptasi menuju ekonomi digital harus dipercepat di semua negara untuk menyiasati keterbatasan pergerakan manusia.

Sebagai kawasan dengan pertumbuhan internet tercepat di dunia, kata dia, potensi ekonomi digital ASEAN sangat besar.

"Selama pandemi, ekonomi digital tumbuh mencapai 100 miliar dolar AS pada tahun 2020. Hal ini menjadi batu lompatan kemajuan ekonomi di kawasan kita dan menjadi kontribusi ASEAN untuk pemulihan ekonomi global," katanya.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut, yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.

Baca juga: Presiden akan hadiri 10 Konferensi Tingkat Tinggi

Baca juga: Presiden minta kepala daerah waspadai lonjakan kasus sekecil apa pun

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021