Jakarta (ANTARA) - Perusahaan modal ventura AC Ventures yang didirikan oleh pengusaha Pandu Sjahrir memimpin pendanaan senilai lima juta dolar AS atau sekitar Rp71 miliar dalam pendanaan tahap awal (seed funding) untuk startup kosmetik dan perawatan kulit direct-to-consumer (D2C) yang dimiliki oleh Luna Maya, NAMA Beauty.

NAMA Beauty akan menjadi merek D2C yang menawarkan produk perawatan kulit dan kecantikan dan jaringan distribusi daring atau offline untuk menjangkau konsumen di seluruh Indonesia.

"Saya mengenal Luna Maya dan Marcel Lukman cukup lama, dan telah mengikuti perkembangan perusahaan NAMA Beauty sejak mereka mulai. Saya juga memperhatikan industri kecantikan adalah salah satu industri yang paling tangguh dalam hal pertumbuhan, meskipun tetap memiliki tantangan tersendiri," ujar Founding Partner dari AC Ventures Pandu Sjahrir dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Kemitraan bersama AC Ventures dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) dan PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat Ekspres), memungkinkan NAMA Beauty dapat memiliki akses jangkauan distribusi yang kuat dan terukur.

NAMA Beauty akan memanfaatkan jaringan distribusi DMMX yang luas untuk menjual produk mereka ke jaringan distribusi pasar offline, seperti Sampoerna Retail Community (SRC) yang tersebar di lebih dari 20 kota di Indonesia, menjual produk mereka di rantai minimarket, dan mengakses ribuan jaringan ritel untuk meningkatkan visibilitas merek yang lebih luas.

Lebih lanjut, NAMA Beauty juga akan menjual produk dalam platform perdagangan digital untuk SRC yang disediakan oleh DMMX. Cara tersebut diharapkan dapat membantu NAMA Beauty memperluas jangkauan distribusi dengan lebih cepat.

Sementara, SiCepat Ekspres akan berperan sebagai mitra logistik NAMA Beauty untuk melayani kebutuhan pengiriman mereka. Faktor-faktor tersebut, lanjut Pandu, menjadikan NAMA Beauty sebagai pemain bisnis yang berpotensi kuat untuk mendisrupsi industri kecantikan Indonesia.

"Melalui kemitraan dengan SiCepat dan DMMX, kami akan memanfaatkan kekuatan unik kami masing-masing untuk membantu NAMA Beauty dalam membangun merek kecantikan dengan pertumbuhan tinggi dan berharap dapat mendukung perusahaan untuk mencapai potensi penuh," kata Pandu.

Dengan mengkombinasikan kemampuan CEO NAMA Beauty Luna Maya untuk membaca tren kecantikan terbaru dengan tim riset dan pengembangan (R&D) yang kuat, NAMA Beauty akan meluncurkan merek kedua yang menargetkan di bawah harga pasar, namun tanpa mengorbankan keunggulan kualitas produk.

NAMA Beauty berencana menggunakan pendanaan ini untuk pengembangan R&D, pemasaran dan branding, merekrut lebih banyak talenta, dan meluncurkan lini merek baru.

Pertumbuhan pasar kecantikan Indonesia yang menjanjikan juga menjadi salah satu faktor yang mendukung potensi eksistensi bisnis NAMA Beauty. Data dari Euromonitor menunjukkan, potensi pasar kosmetik warna di Indonesia diperkirakan mencapai 1 miliar dolar AS pada 2023, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun atau CAGR mencapai 16,9 persen.

"Kami merasa bersyukur dan diberkati dengan kepercayaan dan dukungan dari AC Ventures, SiCepat, dan DMMX, termasuk semua mitra dan tim. Ini merupakan momentum yang tepat dan menjanjikan bagi Indonesia. Kami percaya, sinergi ini dapat membantu kami untuk bertumbuh bersama dan memaksimalkan peluang serta momentum yang ada," kata CEO NAMA Beauty Luna Maya.

Baca juga: Capria Ventures gandeng perusahaan modal ventura milik Pandu Sjahrir
Baca juga: BRI Ventures ungkap potensi bisnis start-up di Indonesia
Baca juga: Luna Maya nyesal tak pakai "skincare" sejak dini

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021