Jakarta (ANTARA) - Jumlah bus di terminal Kalideres Jakarta Barat pada pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan pasyarakat (PPKM) level dua, belum bertambah masih tetap 50 bus.

"Jumlah bus yang masuk ke teriminal masih tetap, paling banyak 50 bus," kata Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, saat dihubungi melalui telepon selulernya, di Jakarta, Senin.

Menurut Revi, jumlah bus tetap karena jumlah penumpang yang keluar dan masuk ke kota Jakarta Barat melalui terminal Kalideres juga tidak bertambah.

Bahkan, kata dia, ada bus yang harus mengambil penumpang dari terminal lain sebelum berangkat ke tempat tujuan. Misalnya, bus dari PO Sinar Jaya. "Dulu Bus PO Sinar Jaya bisa sampai 40 bus, tapi sekarang hanya tujuh bus, itu pun penumpangnya sebagian dari terminal lain," katanya.

Baca juga: Kepala Terminal Kalideres tunggu SK Dishub berlakukan syarat tes PCR

Menurut Revi, ada beberapa faktor yang jadi penyebab tidak bertambahnya jumlah penumpang, termasuk harga tes antigen yang dinilai terlalu mahal.

Merujuk pada aturan dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata dia, pengelola Terminal Kalideres memberlakukan syarat tes antigen bagi para penumpang sebelum berangkat ke luar kota. "Penumpang ada yang bilang lebih mahal harga tes antigen dari pada tiketnya," kata Revi.


Revi berharap pandemi COVID-19 segera menurun sehingga aktivitas penumpang di terminal Kalideres bisa kembali normal.

Untuk diketahui, data penumpang bus di terminal Kalideres pada Oktober hanya 1.435 untuk keberangkatan dan 1.735 untuk kedatangan, yakni rata-rata sekitar 30 hingga 90 orang. 

Baca juga: Terminal Kalideres belum mensyaratkan tes PCR bagi penumpangnya
Baca juga: Penumpang di Terminal Kalideres belum meningkat saat pelonggaran PPKM

 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021