Proyek ini punya peran yang sangat penting dalam menjaga keandalan listrik Ibu Kota, khususnya di sekitar Jakarta Timur
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Perseroan) telah merampungkan tiga proyek infrastruktur listrik tegangan tinggi senilai Rp217 miliar yang diharapkan lebih mampu mendukung aktivitas masyarakat di Jakarta.

Ketiga proyek tersebut adalah gas insulated substation (GIS) 150 kV tambahan atau extension 150 kV Penggilingan, GIS 150 kV Penggilingan II, dan Saluran Kelistrikan Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV Penggilingan II-Penggilingan.

"Proyek ini punya peran yang sangat penting dalam menjaga keandalan listrik Ibu Kota, khususnya di sekitar Jakarta Timur," kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) Ratnasari Sjamsuddin di Jakarta, Senin.

Ratnasari menjelaskan infrastruktur ini akan mengalirkan pasokan listrik dari Gardu Induk (GI) 150 kV Bekasi dan GIS 150 kV New Pulogadung.

Ketiga infrastruktur tersebut juga memiliki fungsi pendukung dalam rangka membagi beban listrik, sehingga nanti layanan listrik untuk pelanggan dapat lebih anda.

Saat ini, GIS 150 kV New Pulogadung sedang dalam proses konstruksi. Apabila pengerjaan telah selesai akan terhubung dengan infrastruktur listrik lainnya di Jakarta.

PLN mencatat pekerjaan pembangunan infrastruktur kelistrikan turut menyumbangkan kontribusi pada aspek penggunaan produk dalam negeri atau TKDN.

"Untuk proyek GIS Penggilingan II, komponen TKDN mencapai 64,20 persen," ujar Ratnasari.

Proyek pembangunan extension GIS 150 kV Penggilingan dan SKTT 150 kV Penggilingan II-Penggilingan dibangun dengan sejumlah tantangan.

Lokasi pembangunan berada di area GIS 150 kV Penggilingan yang sedang beroperasi sekaligus menjadi pemasok listrik bagi pelanggan premium, sehingga membuat seluruh proses pengerjaan harus dilakukan dengan ekstra hati-hati.

Baca juga: Musim hujan, PLN Jakarta siagakan listrik cadangan di rumah pompa
Baca juga: PLN Jakarta berencana tambah 11 unit pengisian daya kendaraan listrik
Baca juga: PLN amankan aset negara senilai Rp400 miliar di Jakarta

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021