Tanah-tanah itu harus disodet, tidak bisa tidak
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi minta Pemprov DKI Jakarta memperbanyak sodetan untuk menekan potensi banjir.

"Saya menyarankan kepada Dinas Sumber Daya Air.  Khususnya sodetan, ini juga banyak sekali yang belum tersodet seperti di Kanal Banjir Timur di arah Manggarai itu," katanya di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut dia, sodetan sudah lama yang tidak tereksekusi diantaranya di Kampung Pulo, Jakarta Timur.

Ia meminta Gubernur Anies Baswedan untuk melakukan langkah-langkah yang bahkan tidak populer di masyarakat demi menekan banjir di Jakarta.

Baca juga: Kementerian PUPR lanjutkan pembangunan sodetan Sungai Ciliwung

"Tanah-tanah itu harus disodet, tidak bisa tidak. Kalau tidak langkah lebih berani dan tidak populis, itu harus dilaksanakan," ucapnya.

Saat rapat pembahasan di Badan Anggaran nanti, dia berjanji akan mencoret alokasi anggaran yang tidak prioritas khususnya dalam penanganan banjir.

"Jakarta itu seperti kuali, dia di bawah, yang dari atas menyiram air ke bawah, kenanya Jakarta. Karena itu dibuat suatu embung yang banyak, bukan biopori, tapi sodetan yang benar," ucapnya.

Baca juga: Pemerintah genjot konstruksi sodetan Kali Ciliwung kurangi luapan air

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta menghadapi tiga tantangan yakni banjir rob di pesisir utara DKI, hulu dan hujan di dalam kota.

Terkait ancaman dari hulu, DKI Jakarta dilalui 13 sungai yang membelah Ibu Kota.

Anies menargetkan banjir di Jakarta surut dalam waktu enam jam setelah hujan berhenti.

Begitu juga luapan air sungai ditargetkan surut atau kembali ke titik normal enam jam setelah hujan berhenti.

 Baca juga: Luhut targetkan proyek sodetan Ciliwung rampung 2022
Baca juga: Antisipasi banjir, sodetan Jalan Lingkar Luar Barat rampung Desember

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2021