Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menggelar Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) guna mengembangkan industri fesyen muslim di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia.

"Embracing JMFW 2021 diharapkan akan menguatkan industri fesyen muslim di dalam negeri dan membuka peluang bisnis di pasar global,” kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi lewat keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Didi, peluang industri fesyen muslim dan industri halal cukup menjanjikan, mengingat warga muslim dunia diperkirakan membelanjakan lebih dari 2 triliun dolar AS di sektor makanan, produk farmasi, kosmetik, fesyen, serta rekreasi.

Kemendag mengagendakan gelaran "Embracing Jakarta Muslim Fashion Week" pada 18 November 2021 di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Didi memperkirakan nilai ekspor produk halal Indonesia baru mencapai 6 miliar dolar AS atau peringkat ke-21 dunia. Sementara ekspor fesyen muslim diperkirakan 4,1 miliar dolar AS atau peringkat ke-13 dunia.

Menurut The State of Global Islamic Economic, pertumbuhan industri fesyen muslim di Indonesia yang terbaik ke-2 di dunia, dengan konsumsi mencapai 21 miliar dolar AS dan pertumbuhan rata-rata 18,2 persen per tahun.

Baca juga: BI: Pengeluaran belanja fesyen muslim RI ke-5 terbesar di dunia

Global Religious Futures menyebutkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar atau mencapai 13 persen dari populasi muslim dunia.

“Kadin mendukung akselerasi dunia usaha dan membangun kekompakan bersama ekosistem berbagai sektor usaha antar pengusaha dari hulu ke hilir dalam inisiasi JMFW sebagai Pusat Muslim Fesyen Dunia," kata Perwakilan Kadin sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Nasional Anne Patricia Sutanto

JMFW diagendakan menjadi program tahunan Kemendag dan Kadin yang bertujuan membesarkan  usaha berorientasi domestik dan ekspor dan  JMFW diharapkan menjadi pagelaran fesyen muslim terbesar di dunia.

Anne menambahkan fesyen muslim Indonesia berpotensi untuk dapat bersaing di pasar global, antara lain karena Indonesia memiliki beragam desain dengan ciri khas budaya yang menampilkan wastra Indonesia, seperti batik, tenun, bordir, dan aksesoris (perhiasan).

Industri lainnya yang mendukung fesyen muslim Indonesia adalah kosmetik dan kecantikan halal.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa juga mendukung ajang JMFW. “Inisiasi pembentukan ekosistem sektor tekstil dan garmen dari hulu hingga hilir diharapkan meningkatkan daya saing, kreativitas, dan kebersamaan dalam sektor tekstil dan produk tekstil nasional. Hal ini berjalan seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya. 

Baca juga: Kemenperin fasilitasi 16 IKM fesyen hingga kosmetik ikut Expo Dubai

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021