Surabaya (ANTARA) - Gerakan Seribu Mendongeng Karya Arek Suroboyo ("Gendis Sewu Karso") yang digagas oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya, Jawa Timur, menghasilkan 41 jenis karya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya Musdiq Ali Suhudi di Surabaya, Minggu, mengatakan 41 hasil karya Gendis Sewu Karso itu, di antaranya berupa Antologi Cerpen, Novel, Puisi, Vlogetry dan Vlog Story, CD Video Mendongeng dan Video Kegiatan Mengatasi Perekonomian melalui Produk Prakarya untuk Cegah Tengkes.

Baca juga: Gerakan mendongeng dideklarasikan di Surabaya

"Genre dan tema, antara lain Roman Historis Surabaya, Kearifan Lokal Surabaya, Strategi Ubah Perilaku untuk Cegah Tengkes, Bangga UMKM Surabaya," katanya.

Menurut dia, 41 hasil karya Gendis Sewu Karso ini telah ditampilkan dalam Festival Dongeng Surabaya yang digelar dalam rangka menyambut Hari Dongeng Nasional yang jatuh pada 28 November 2021 di BG Junction Surabaya pada Sabtu (20/11).

"Semoga kegiatan ini menjadi ajang eksplorasi masing-masing anak sekaligus juga memunculkan bibit penulis dan pendongeng yang akan berkreasi untuk Kota Surabaya," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga meluncurkan beberapa buku, hasil tulisan dari bibit-bibit penulis Kota Surabaya. Ia mengatakan korelasi menulis dengan perpustakaan adalah membudayakan membaca pada aktivitas masyarakat. "Semakin banyak membaca, semakin luas wawasannya," katanya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan pihaknya akan membuat penampilan dongeng di setiap Balai RW di Kota Surabaya. Menurutnya, Kota Surabaya sudah memiliki banyak talenta hebat dari bibit-bibit penulis dan pendongeng, maka akan mempermudah untuk menambah literasi anak-anak di setiap kampung.

Baca juga: Yogyakarta berdayakan lansia dengan dilatih mendongeng

Baca juga: Psikolog: Kegiatan mendongeng ransang kreativitas dan kecerdasan anak


"Nanti di setiap Balai RW akan diagendakan untuk Sabtu dan Minggu, anak-anak sekitar kampung itu bisa berkumpul dan bisa saling berkenalan, sosialisasi, dan muncul keberanian untuk mudah berkomunikasi," ujarnya.

Menurutnya, pertunjukan dongeng yang nantinya digelar secara rutin tersebut, bisa menjadi kekuatan Kota Surabaya untuk menciptakan para pemimpin yang hebat. Ini diawali dari keberanian anak-anak untuk tampil di masyarakat umum.

"Inilah waktunya kita membiasakan untuk membaca kalau Surabaya ingin menjadi kota literasi yang hebat, anak-anak ini akan tampil di seluruh Balai RW dengan mendongeng, saya yakin Surabaya pasti berubah dan kehebatan anak-anak ini tadi bisa tertular di seluruh wilayah di Kota Surabaya,"katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021