Investor juga menilai apakah kekhawatiran yang sedang berlangsung di sekitar varian baru akan menghambat reli Sinterklas tahun ini
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat, tetapi membukukan penurunan mingguan keempat berturut-turut karena kekhawatiran atas varian baru virus corona Omicron dan kemungkinan dampak ekonominya membebani sentimen investor.

Indeks acuan S&P ASX 200 di Bursa Efek Australia menguat 0,22 persen atau 16,00 poin menjadi menetap di 7.241,20 poin, tetapi mengakhiri pekan ini 0,52 persen lebih rendah.

Australia melaporkan transmisi komunitas pertamanya dari varian Omicron, tetapi pihak berwenang tetap teguh pada rencana untuk membuka kembali ekonomi di tengah harapan bahwa varian baru itu akan terbukti lebih ringan daripada jenis sebelumnya.

"Pasar lebih cenderung tetap gelisah sampai investor mendapatkan lebih banyak informasi tentang seberapa menular varian baru COVID-19 dan seberapa baik vaksin yang ada dapat bertahan melawannya," kata Kunal Sawhney, CEO Kalkine Group, dikutip dari Reuters.

"Investor juga menilai apakah kekhawatiran yang sedang berlangsung di sekitar varian baru akan menghambat reli Sinterklas tahun ini."

Saham sektor energi mengangkat bursa lokal pada Jumat, naik 1,69 persen karena harga minyak memperpanjang kenaikan setelah OPEC+ mengatakan akan meninjau penambahan pasokan menjelang pertemuan yang dijadwalkan berikutnya jika varian Omicron memukul permintaan.

Kelas berat sektor energi Washington H Soul Pattinson and Company memimpin kenaikan pada sub-indeks, melonjak 3,8 persen di sesi terbaiknya dalam lebih dari dua bulan, diikuti oleh Oil Search yang terangkat 3,7 persen.

Sektor keuangan bertambah 0,97 persen, dengan semua bank "Empat Besar" naik antara 0,7 persen dan 1,3 persen. Commonwealth Bank of Australia dan National Australia Bank, dua pemberi pinjaman teratas negara itu, masing-masing naik lebih dari 1,0 persen.

Sementara itu, TPG Telecom anjlok 8,8 persen dalam sesi terburuknya dalam lebih dari delapan bulan dan merupakan pencetak kerugian terbesar di bursa lokal, setelah kepala eksekutif David Teoh mengurangi kepemilikan sahamnya di raksasa telekomunikasi tersebut.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik tipis 0,05 persen atau 6,26 poin untuk menyelesaikan sesi di 12.676,50 poin.

Baca juga: Indeks Nikkei jatuh terseret turunnya SoftBank, pasar khawatir Omicron
Baca juga: Saham Korsel jatuh, dipicu naiknya kasus virus ke tertinggi baru
Baca juga: Saham Asia merosot, delisting Didi hidupkan lagi kekhawatiran AS-China

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021