Semeru kembali menggeliat pada hari Senin pukul 12.25 WIB, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 25 milimeter
Jakarta (ANTARA) - Kolom abu setinggi 200 meter dari Puncak Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dengan awan panas guguran berintensitas tebal teramati menuju ke arah tenggara.

"Gunung Semeru kembali menggeliat pada hari Senin pukul 12.25 WIB, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 25 milimeter (mm) dan durasi 1.260 detik," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Abdul mengatakan dari fenomena tersebut, PVMBG mengeluarkan rekomendasi sesuai dengan level III (Siaga) agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca juga: Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, sebab berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

PVMBG juga meminta agar tidak ada aktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca juga: Dua kakek terjebak banjir lahar dingin Semeru berhasil dievakuasi

Baca juga: Gunung Semeru keluarkan asap kawah setinggi 500 meter


Di samping itu, diimbau juga kepada masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Kewaspadaan tersebut utamanya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: BNPB: Penanganan bencana Semeru masuk transisi darurat ke pemulihan

Baca juga: Bupati Lumajang targetkan pembersihan lahan relokasi capai 40 hektare





 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022