Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran lava pijar enam kali pada Jumat (14/1).

Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 2.000 meter ( 2 km) ke arah barat daya mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Baca juga: Guguran lava pijar Merapi meluncur 15 kali ke arah barat daya

Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaida selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm selama 22.6-177.8 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6 mm selama 44,1 detik.

Pada Jumat pagi, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25-50 meter di atas puncak kawah.

Pada Kamis (13/1) malam dari pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi juga 17 kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah barat daya. Jarak luncur guguran lava pijarnya maksimum 2.000 meter.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Baca juga: Gunung Merapi luncurkan 35 kali guguran lava pijar pada Senin pagi

Baca juga: Merapi luncurkan guguran lava pijar tujuh kali sejauh 2 km


Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022