Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta meminta fasilitator yang ada di setiap kelurahan memotivasi dan mendorong masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri guna mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Piyungan.

"Di tiap kelurahan sudah ada dua fasilitator kelurahan. Sebenarnya tugasnya tidak hanya pada pengelolaan sampah saja tetapi bisa lebih diperluas yaitu pengelolaan lingkungan hidup," kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Very Tri Jatmiko di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, pengelolaan sampah yang baik akan mendukung upaya pengelolaan lingkungan hidup secara keseluruhan karena hasil pengelolaan sampah bisa digunakan untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup.

"Sampah organik yang dibuang bisa dimanfaatkan kembali untuk pupuk. Jika ada kelompok tani atau kampung sayur, maka otomatis di lingkungan tersebut juga ada penghijauan. Artinya ada upaya pelestarian lingkungan," katanya.

Sampah anorganik, ia melanjutkan, bisa diolah menjadi barang-barang yang memiliki nilai jual.

"Kegiatan ini bisa dikembangkan sebagai pemberdayaan masyarakat dalam bentuk usaha mikro kecil dan menengah," katanya.

Very berharap 90 orang fasilitator kelurahan dapat meningkatkan peran masyarakat dalam mengelola sampah sejak dari rumah tangga.

"Kami akan evaluasi pada akhir tahun," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan bahwa sampah organik maupun anorganik bisa memiliki nilai lebih apabila dikelola dan diolah dengan baik.

Sampah organik bisa diolah menjadi kompos atau pakan ikan yang murah. Sampah anorganik bisa diolah menjadi berbagai produk kerajinan yang memiliki nilai jual.

"Ada beberapa kampus dan kelompok masyarakat yang sudah menawarkan untuk memberikan bantuan dalam mengelola sampah. Saya kira, ini kesempatan baik dan harus dimanfaatkan," kata Heroe.

Ia mengemukakan bahwa jika sampah bisa dikelola dengan baik di tingkat rumah tangga, maka volume sampah yang masuk ke TPA Piyungan akan berkurang dan warga juga mendapat tambahan penghasilan.

Saat ini, sampah yang masuk ke TPA mencapai 270 sampai 300 ton per hari.

Guna mengurangi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, pemerintah kota berencana menggelar lomba pengelolaan sampah antar kelurahan dengan indikator penilaian volume sampah yang masuk ke TPA Piyungan.

"Pemenang akan diberi dana stimulan," kata Heroe.

Baca juga:
Yogyakarta ubah paradigma buang sampah menjadi olah sampah
Yogyakarta dorong pelaku usaha kelola sampah mandiri

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022