Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan menyebutkan pada tahun 2014, target pembiayaan APBN melalui penerbitan obligasi atau surat berharga negara (SBN) secara netto mencapai sebesar Rp205,07 triliun.

Penjelasan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (DJPU Kemenkeu) melalui laman resminya yang dikunjungi Selasa, menyebutkan dengan memperhitungkan nominal jatuh tempo, rencana pembelian kembali dan penerbitan SBN untuk pengelolaan kas selama tahun 2014, maka indikasi target penerbitan SBN bruto adalah sebesar Rp357,96 triliun.

Penerbitan SBN untuk pengelolaan kas adalah penerbitan SBN yang akan jatuh tempo pada tahun yang sama.

Pada awal tahun 2014, pemerintah telah melakukan dua transaksi penerbitan SBN "nontradable" secara "private placement" (penempatan langsung) masing-masing sebesar Rp12,40 triliun dalam bentuk instrumen Surat Perbendaharaan Negara seri SPNNT20140303 dan Rp3 triliun dalam bentuk Surat Berharga Syariah Negara Seri SDHI 2020 C.

Menurut penjelasan itu, penerbitan SPNNT20140303 sebesar Rp12,40 triliun adalah penerbitan SBN dalam rangka pendalaman pasar dan pengelolaan kas, dengan tenor dua bulan.

Penerbitan SPNNT20140303 tersebut belum termasuk dalam indikasi target penerbitan SBN bruto sebesar Rp357,96 triliun.

Mengingat SBN seri SPNNT20140303 akan jatuh tempo pada 3 Maret 2014, maka realisasi penerbitan SPNNT20140303 akan digunakan untuk melunasi SPNNT20140303 dimaksud pada saat jatuh tempo.

Dengan demikian pada saat jatuh tempo tidak diperlukan penerbitan SBN untuk membayar SPNNT20140303 dimaksud sehingga target penerbitan SBN bruto untuk pembiayaan APBN 2014 tidak berubah yaitu sebesar Rp357,96 triliun.

Di lain pihak, penerbitan Surat Berharga Syariah Negara Seri SDHI 2020 C merupakan bagian dari realisasi pembiayaan bruto APBN 2014. SBSN seri SDHI 2020 C sebesar Rp3 tritiun memiliki tenor enam tahun.

Selanjutnya, pemerintah juga merencanakan melakukan pengalihan sebagian target penerbitan SBN bruto tahun 2014 sekitar Rp6,55 triliun menjadi pinjaman program. Dengan demikian sisa target pembiayaan APBN melalui SBN bruto tahun 2014 sampai dengan tanggal 6 Januari 2014 adalah sebesar Rp348,41 triliun. (*)

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014