Jakarta (ANTARA News) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menargetkan meraih total kontrak (order book) pada 2014 sebesar Rp49,97 triliun, naik 28,56 persen dibanding target 2013 sebesar Rp38,87 triliun.

"Target total kontrak (order book) 2014 terdiri atas kontrak baru sebesar Rp25,83 triliun dan kontrak peralihan (carry over) dari 2013 sebesar Rp24,14 triliun," kata Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo, saat paparan pada Media Gathering 2014 di Jakarta, Kamis.

Menurut Bintang, dari total kontrak baru 2014 tersebut sebanyak 70 persen di antaranya diperoleh dari induk usaha, dan 30 persen anak usaha.

Sampai dengan Desember 2013 beberapa proyek yang telah diperoleh WIKA antara lain Bendungan Tugu di Trenggalek senilai Rp563,64 miliar, proyek Sodetan Kali Ciliwung Rp447,82 miliar, proyek Banggai Amonia Plant Rp477 miliar, Dermaga Multipurpose Teluk Lamong Rp272,47 miliar.

Selanjutnya proyek konstruksi Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) Project Surface Section Rp1,03 triliun, proyek EPC pembangunan Stasiun Kompresi Gas Rantau Panjang dan Pangkalan Brandan Rp413 miliar.

Proyek EPCC of New Condensate and Diesel Tanks BP Ltd Rp382 miliar, perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta Rp1,79 triliun, dan Pembangunan University Hospital di Universitas Indonesia Rp539,26 miliar.

Pada 2014 perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp1,99 triliun, naik 11,2 persen dibanding capex 2013 sebesar Rp1,78 triliun.

Dari total capex 2014 tersebut sebesar Rp984 miliar merupakan capex induk usaha, sedangkan Rp1,01 triliun capex untuk anak usaha.

Direktur Keuangan WIKA Adji Firmantoro mengatakan, capex induk usaha digunakan untuk pengembangan usaha, akuisisi dan penyertaan, serta untuk investasi aset tetap. Sedangkan dana capex anak usaha digunakan untuk ekspansi bisnis.

Menurut Adji, dana untuk membiayai dana capex 2014 itu berasal dari kas internal sebesar 30 persen, sisanya 70 persen kemungkinan akan diperoleh dari pinjaman perbankan, surat utang jangka pendek (MTN) maupun dari penerbitan obligasi.

"Kita sedang mengkaji opsi pendanaan eksternal, akan kita gunakan mana yang lebih menguntungkan bagi perusahaan," kata Adji.

WIKA 2014 menargetkan penjualan sebesar Rp18,93 triliun, melonjak 22,84 persen dari proyeksi penjualan pada 2013 sebesar Rp15,41 triliun.

Saat yang bersamaan perseroan diharapkan mampu membukukan laba bersih 2014 sebesar Rp687,65 miliar, naik 22,27 persen dari target 2013 sebesar Rp555,06 miliar.


Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014