Santo Andre (ANTARA News) - Gelandang Jerman Toni Kroos bukan hanya membungkam para pendukung Brazil dengan penampilan apiknya saat timnya menang 7-1 pada semifinal Selasa (Rabu pagi WIB), namun juga kritik-kritik yang banyak dilontarkan di kampung halamannya.

Terganggu dengan tudingan-tudingan bahwa ia layak disalahkan atas kekalahan Jerman dari Italia pada semifinal Piala Eropa 2012, Kroos menampilkan permainan terbaiknya dari 50 penampilannya bersama Jerman pada Selasa, lapor Reuters.

"Saya berada dalam perasaan yang hebat dan saya merasa bugar - itulah mengapa saya mampu bermain dengan penampilan seperti ini," ucapnya kepada para pewarta setelah membantu Jerman mencapai final Minggu.

"Bagi saya pribadi ini merupakan salah satu yang terbaik dari pertandingan-pertandingan saya untuk Jerman, namun saya memiliki banyak penampilan bagus juga," kata Kroos ketika ditanyai apakah ia telah memainkan penampilan terbaiknya untuk tim nasional.

"Saya setuju bahwa itu merupakan penampilan terbaik tim, khususnya pada pertandingan seperti semifinal melawan Brazil. Itu luar biasa."

Perkembangan Kroos melambangkan kemajuan Jerman ketika mereka mengendalikan permainan atas Brazil, setelah tampil kurang memukau saat menang dari AS, Aljazair, dan Prancis dengan selisih hanya satu gol, serta imbang 2-2 dengan Ghana sebelumnya.

Menjadi pemain terbaik pertandingan setelah mencetak dua gol ke gawang Brazil - peraihan pemain terbaik pertandingan pertamanya di Piala Dunia - Kroos terlibat langsung pada empat gol pertama Jerman.

Tendangan sudutnya menjadi awal dari gol pembukaan Thomas Mueller, sebelum ia mengkreasikan gol kedua dengan operan tajam kepada Mueller yang meneruskannya ke Miroslav Klose untuk menorehkan rekor 16 gol di Piala Dunia.

Kroos kemudian mencetak dua gol berikutnya atas namanya sendiri, satu gol melalui kaki kirinya dan satu lagi melalui kaki kanannya.

"Ia sedang berada dalam bentuk permainan bagus saat ini," kata pelatih Joachim Loew. "Hal-hal yang ia lakukan di lapangan selalu memimpin terhadap sesuatu. Ia telah banyak membantu tim dalam dua tahun terakhir, membantu menciptakan banyak peluang."


Pemilihan Waktu Yang Tepat

Kroos (24), satu-satunya pemain tim inti yang lahir di Jerman Timur, telah digadang-gadang sebagai pemain paling menjanjikan di generasinya selama bertahun-tahun dan merupakan salah satu motor penggerak di belakang kesuksesan Bayern Munich sejak 2012.

Namun terdapat beberapa cela pada rekornya untuk Jerman.

Dengan permainan menghibur mereka, Jerman kalah 1-2 dari Italia pada Piala Eropa 2012, Kroos kemudian menjadi kambing hitam karena gagal menyaingi gelandang Italia Andrea Pirlo.

Kritik itu mungkin tidak difokuskan pada Kroos, namun ia mendapat label bahwa dirinya tidak mampu tampil bagus pada pertandingan-pertandingan besar.

Saat Jerman menyia-nyiakan keunggulan 4-0 atas Swedia pada kualifikasi Piala Dunia di Berlin dan kemudian harus bermain imbang 4-4 empat bulan kemudian, Kroos kembali disalahkan karena tampil buruk sepanjang 20 menit terakhir.

Kroos yang biasanya rendah hati masih kerap menemui kritik-kritik itu, bahkan setelah ia tampil baik pada pertandingan pembukaan Jerman di Piala Dunia, ketika mereka menang 4-0 atas Portugal. Ia menyemprot seorang pewarta yang menanyakan mengapa ia terkadang tampil buruk pada pertandingan-pertandingan kunci untuk Jerman.

"Maka Anda tidak melihat banyak pertandingan saya," ucapnya sebelum menyebutkan serangkaian pertandingan Liga Champions untuk Bayern Munich tanpa menyebut mengenai penampilan apiknya untuk Jerman.

Tidak seorang pun akan meragukan pentingnya Kroos untuk Jerman di Piala Dunia dan perubahan peruntungannya ini datang di saat yang tepat. Ia berada di peringkat teratas untuk penguasaan bola tim Jerman dan pemilik operan tersukses sepanjang turnamen.

Dua golnya pada Selasa membuat ia kini telah menyumbangkan tujuh gol untuk Jerman.

Kroos mulai mencuri perhatian sebagai seorang pemain remaja dan pada usia 16 tahun pindah dari Hansa Rostock ke Bayern, di mana ia menandai debut Liga Jermannya pada usia 17 tahun dengan dua assist. Ia menghabiskan 18 bulan sebagai pemain pinjaman di Bayer Leverkusen dan tampil reguler untuk Bayern sejak kedatangan Pep Guardiola tahun lalu.

Klub-klub papan atas Eropa seperti Chelsea, Manchester United, dan Real Madrid dilaporkan tertarik merekrut Kroos, yang kontraknya dengan Bayern berlaku sampai Julu mendatang. Real menjadi favorit untuk menjadi klub barunya.

Bagaimanapun, saat ini Kroos hanya fokus pada final Minggu melawan Belanda atau Argentina, ketika Jerman akan berusaha memenangi Piala Dunia keempat mereka dan yang pertama sejak 1990.

"Meski tampil gemilang saat melawan Brazil, kami berada di sini untuk memenangi Piala Dunia dan kami belum berada di sana sekarang," ucapnya. "Kami masih harus menjalani satu tahap lagi."


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014