Mataram (ANTARA News) - Polres Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), meningkatkan peran aktif masyarakat untuk mengantisipasi masuknya paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di wilayah itu.

Kapolres Mataram AKBP, Kurnianto Purwoko, ditemui di sela-sela acara pisah sambut anggota DPRD Kota Mataram masa keanggotan 2009--2014 dan anggota dewan masa keanggotaan 2014--2019 di Mataram, Minggu malam mengatakan, peran aktif masyarakat ini sangat penting.

Sebab masyarakatlah yang lebih tahu persis situasi di wilayah masing-masing. Sehingga jika ada kegiatan-kegiatan yang mengarah pada ajaran radikal ISIS, maka masyarakat harus segera melaporkan hal itu kepada aparat terdekat.

"Hal ini merupakan salah satu bentuk kerjasama aparat kepolisian dengan aparat pemerintah daerah," katanya.

Pasalnya, dalam upaya menciptakan keamanan, kenyamanan dan menjaga kondusifitas daerah tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada aparat keamanan.

"Akan tetapi peran aktif masyarakat jauh lebih efektif, dalam memberikan informasi kepada aparat keamanan," ujarnya.

Selain itu pihaknya juga bekerjasama dengan aparat dari TNI untuk melakukan monitor terhadap aliran-lairan radikal. Walaupun di Kota Mataram belum ada terindikasi masuknya ajaran tersebut.

Di sisi lain, Polres Mataram juga telah melakukan sosialisasi baik dengan pemasangan spanduk, melalui media cetak dan elektronik memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang tidak benar.

"Apalagi ajaran yang bisa mengadu domba masyarakat. Hal ini tentu akan sangat merugikan diri sendiri dan orang lain, karena akan menggangu kondusifitas Kota Mataram yang sudah tercipta selama ini," katanya.

Sebelumnya Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh secara tegas menolak ISIS masuk ke Kota Mataram. Karena ajaran ISIS dinilai dapat memecah belah persatuan dan kesatuan warga di Kota Mataram. 
(KR-NKL)

Pewarta: Nirkomala
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014