Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan mengatasi akar penyebab harga pangan kerap melonjak menjelang Ramadhan, yakni rantai pasok, distribusi dan tata niaga yang belum baik.

"Akar masalahnya ialah rantai pasokan, distribusinya, tata niaganya yang harus kita perbaiki. Kami sudah koordinasi dengan para pedagang dan Bulog," katanya usai inspeksi mendadak ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

Dia juga menjelaskan perlunya koordinasi dengan instansi terkait seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Bulog, dan Kepolisian dalam upaya meredam kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan.

Selain itu ia menyebut perlunya pembukaan jalur distribusi perintis untuk menyalurkan komoditas bahan pangan ke sejumlah daerah.

"Koordinasinya adalah kepada angkutan perintis yang mengangkut bahan pokok utama, seperti cabai, bawang, gula, beras. Ini harus diprioritaskan, itu lah strateginya," katanya.

Upaya lainnya, menurut dia, adalah menggelar pasar murah di wilayah yang harga bahan pokoknya naik berdasarkan pemantauan.

"Pertama kita pantau, tiap hari. Bila perlu dua kali sehari, pagi dan sore harus dipantau harga bahan pangan di seluruh Indonesia," katanya.

Harga beras kualitas medium di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, berkisar Rp7 ribu sampai Rp8 ribu per kilogram.

Di Pasar Induk Kramat Jati harga bawang merah Rp28.667 per kilogram, bawang putih Rp16.300 per kilogram, cabai rawit merah Rp16.167 per kilogram, cabai rawit hijau Rp13.333 per kilogram, cabai merah besar Rp20.667 per kilogram, cabai merah keriting Rp18.833 per kilogram.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015