Jakarta (ANTARA News) - Mengakhiri satu hubungan dulu adalah masalah privat antara dua pihak dan hanya melibatkan teman dekat dan keluarga, tapi sekarang urusan itu juga melibatkan aplikasi, situs-situs web, perangkat media sosial dan Cyranos digital.

The Breakup Shop salah satu yang akan menangani urusan itu bagi mereka yang tidak mau melakukannya sendiri.

Situs berslogan "Let us help you end it" (Biarkan kami membantu Anda mengakhirinya) itu menggunakan surel, surat, pesan teks atau Snapchat dengan biaya dari lima dolar AS sampai 80 dolar AS sesuai pilihan cara mengakhiri hubungan, baik atau nakal.

Kategori mengakhiri dengan baik meliputi pengiriman paket hadiah yang terdiri atas kue coklat dan film "The Notebook" di Blu-ray sedang kategori nakal mencakup pelampiran "foto kejam" dari Anda dan pasangan baru.

Dan meski selalu mungkin untuk menghapus seseorang dalam daftar teman di Facebook, tapi "aliran informasi putus" dari perusahaan itu memungkinkan pengguna membatasi koneksi dengan mantan seperti mencabut tanda pada foto, mengubur foto-foto lama dan mengedit penyebutan apapun dalam umpan berita.

Saat ini layanan pemutusan hubungan tersebut baru tersedia di Amerika Serikat hanya di perangkat telepon dan hanya untuk kelompok uji acak.

"Bisa butuh sampai satu tahun untuk memperkenalkan perangkat baru ke pengguna," kata Kelly Winters, manajer produk pada perusahaan itu, "tapi yang ini akan terjadi dalam waktu yang jauh, jauh lebih pendek."

Sebenarnya KillSwitch yang pertama menyediakan layanan semacam itu.

Saat pengguna memasukkan nama mantan maka aplikasi itu akan bekerja mengumpulkan foto-foto, video, perbaruan status, dan unggahan di Facebook lalu memindahkan semuanya dengan pilihan menyimpan gambar-gambar yang dihapus ke album tersembunyi.

Menurut salah satu pengembangnya, Clara de Soto, Facebook menghentikan penerapannya setelah 10 hari peluncuran namun kemudian memberi mereka akses lagi.

De Soto, bekas penulis naskah iklan, mengembangkan aplikasi itu bersama Erica Mannherz karena melihat teman-teman yang putus hubungan dan menonaktifkan akun media sosial mereka untuk menghindari persentuhan virtual apapun dengan mantan.

"Ada pecahan menyakitkan dalam hubungan masa lalu di sudut Internet," kata dia, "Itu membuat melewati sesuatu jadi menantang."

Aplikasi itu gratis dan satu persentase dari iklannya masuk ke the American Heart Association New York, jadi mereka yang patah hati bisa membantu mereka yang sakit jantung, kata de Soto.

Selain itu ada situs seperti Out of Your Life dan Exboyfriend Jewelry, yang sekarang dimiliki oleh Breakupgoods, yang menawarkan layanan untuk menjual barang-barang pemberian mantan atau yang memunculkan kenangan bersama mantan.

Lalu ada Never Liked It Anyway yang katanya datang dengan 50 tantangan untuk membuat penggunanya "menakjubkan kembali setelah putus hubungan."

Situs itu menawarkan layanan penjualan barang-barang tak biasa peninggalan mantan, termasuk jaring rambut dan sebotol kecap, barang-barang yang menurut orang lain mungkin bisa langsung dibuang ke tempat sampah.

"Ini pengalaman meniadakan emosi, sebuah ritual pembersihan," kata pembuat situs itu, Bella Acton.

"Kami minta para penjual menceritakan mengapa mereka menjual, dan ada ruang pantul untuk memberitahukan apa yang akan mereka lakukan dengan uang itu," katanya.

Para pembeli di situs itu tampaknya abai mewarisi barang yang dianggap sebagai pembawa sial.

"Kau bisa menawar, dan jika ingin punya tas Louis Vuitton seharga 500 dolar AS, kau harus berurusan dengan energi negatif," kata Acton.

Dia mengatakan meski kebanyakan pesertanya perempuan tapi situs itu juga bisa bermanfaat bagi pria-pria yang tidak beruntung, yang lamarannya ditolak dan masih memiliki cincinnya misalnya.

Tapi beberapa industri layanan putus hubungan tampaknya ditujukan sebagai hiburan.

Setelah mengunduh aplikasi Breakup Text seharga 99 sen misalnya, pengguna bisa memilih ikon dasi kupu-kupu untuk hubungan "serius" atau sandal jepit untuk "kasual" dan memutuskan apakah akan mengatakan "Saya kehilangan minat", "Saya menemukan orang lain" atau "Saya dimakan beruang."

Kemudian pengguna bisa menggunakan cacian lucu.

"Ini sepenuhnya lelucon," kata Jake Levine, salah satu pembuat situs, yang sehari-hari bekerja di platform seni digital Electric Objects.

"Ini ditujukan untuk bermain dengan ketakutan generasi yang lebih tua tentang apa yang terjadi dengan hubungan masa ini. Yang benar-benar ingin putus seperti ini adalah orang brengsek," katanya.

Mackenzie Keast, pengembang real estate dan insiyur sipil asal Kanada yang membangun Breakup Shop, mengatakan: "Kami sangat profesional, tapi ada sedikit humor yang melibatkan membayar seseorang untuk putus. Perilaku berubah. Ini tidak harus menjadi pengalaman emosional yang membuat kesepian dan menderita. Ini bisa menjadi sarana menuju mitra potensial selanjutnya."

Kanye Myers, pekerja media digital berusia 27 tahun dari Toronto, memesan pesan teks dari Breakup Shop untuk berhenti mengencani perempuan yang dia kenal lewat Tinder.

"Itu bermula di lingkungan digital dan jadi masuk akal untuk mengakhirinya di sana...," kata dia.

Meski Myers mengakui mungkin ibunya tak menyetujui penggunaan cara itu dan bahwa dia mungkin dapat masalah ketika bertemu dengan perempuan yang dia kirimi teks putus, dia tidak menyesal.

"Saya kira semua orang punya pembenaran atas apa yang mereka lakukan," katanya.

"Saya tahu saya orang baik, tapi hubungan ini bagi saya terlalu pendek untuk investasi putus dalam skala besar. Saya cuma ingin melanjutkan hidup saya pagi itu," katanya seperti dilansir laman The New York Times.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015