Tulungagung (ANTARA News) - Sejumlah bangunan kandang, warung, serta plengseng/pagar pembatas pelabuhan di Pantai Sine ambrol dan sebagian hanyut ke tengah laut akibat hempasan gelombang air pasang yang menerjang kawasan pesisir selatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur selama sepekan terakhir.

Koresponden Antara di Tulungagung, Senin melaporkan, kerusakan parah terlihat pada konstruksi pagar pembatas berikut plengseng penahan ombak di tepi Pantai Sine sisi barat.

Dari total panjang pagar yang mencapai 300-an meter, separuh di antaranya ambruk karena fondasi atau konstruksi plengseng amblas tergerus banjir rob yang menghantam dari tepi laut.

"Air laut bisa mencapai daratan hingga pemukiman nelayan di sekitar Pantai Sine. Kemarin daerah pemukiman pesisir ini terendam akibat tingginya geolmbang air pasang," kata Seli Wahyudi, warga pesisir Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir.

Tidak ada rumah penduduk yang rusak ataupun jatuhnya korban jiwa dalam insiden banjir rob yang menurut Seli sudah berlangsung sepekan lebih tersebut, namun tiga bangunan kandang/sapi kambing milik warga dilaporkan hanyut terseret arus.

Beberapa bangunan warung nonpermanen milik pedagang yang ada persis di tepi pantai juga rusak karena hempasan ombak mencapai daratan.

"Ini semacam siklus yang terjadi dalam kurun tujuh hingga delapan tahun sekali. Tahun-tahun lalu saat bulan Juni-Juli-Agustus memang terjadi pasang, tapi tidak setinggi ini," kata Suprayitno atau Pak Gendut, nelayan asli Pantai Sine.

Hempasan ombak yang besar menimbulkan semacam dinding air saat gelombang menghantam pagar pembatas pantai.

Beberapa wisatawan lokal yang datang ke Pantai Sine sebagian surut langkah mengambil posisi paling aman dari jilatan lidah ombak yang memecah di tepi pagar pembatas.

Namun sebagian lain memilih mengabadikan dan menikmati fenomena gelombang air pasang itu sebagai tontonan yang langka.

"Ngeri tapi menarik untuk dilihat. Katanya gelombang air pasang terjadi mulai pukul 06.00 WIB hingga 11.00 WIB. Kami baru tahu kalau situasi laut sedang tidak bersahabat seperti ini," tutur Muniarti, PNS guru yang terlihat bersatai di bawah tenda warung sekitar Pantai Sine.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016