Sukabumi (ANTARA News) - Kericuhan kembali terjadi di hari kelima pertandingan cabang olahraga tinju PON XIX/2016 di GOR Palabuhanratu, Jumat (23/9), yang mempertemukan petinju Jabar melawan Kalimantan Timur.

Kericuhan tersebut bermula saat official, pelatih, dan ketua Kontingen Kaltim tidak terima dengan hasil pertandingan di kelas 60 kilogram (Light) putri yang mempertemukan atlet Jabar, Sulvana, melawan Wasti Hiskinda dari Kaltim yang dimenangkan oleh tuan rumah.

Bahkan, usai hakim dan juri menyatakan bahwa Sulvana menang, ofisial dan pelatih dari Kaltim langsung menyerang hakim dan merusak peralatan seperti alat penghitung skor, CCTV dan lain-lain. Bahkan, pembawa acara pertandingan pun hampir saja terkena pukulan.

Pihak keamanan yang melihat kondisi sudah tidak kondusif langsung masuk ke arena, ring tinju untuk mengamankan. Tidak sampai di situ, Kontingen Kaltim pun merebut alat pengeras suara dan menyuarakan ketidakpuasannya.

Usai kericuhan tersebut, pihak Kontingen Kaltim meminta untuk konferensi pers di hadapa wartawan yang sudah menunggu di ruang Media Center GOR Palabuhanratu,

"Sudah jelas kami dicurangi, karena setiap ronde hasilnya kami foto dan dari ronde satu sampai tiga atlet kami yang menang dan ada buktinya. Tetapi saat pembacaan hasil, malah atlet kami yang kalah," kata Ketua Kontingen Kaltim Cabang Olahraga Tinju PON XIX/2016, M Nasir Balfas kepada wartawan di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, jika berhadapan dengan tim tuan rumah, petinjunya harus menang knock out. Tapi, ia tidak menyalahkan tim tuan rumah, pihaknya hanya menyalahkan hakim yang dinilai tidak adil.

Usai konferensi pers, official dari Kaltim langsung digelandang ke Markas Polres Sukabumi untuk dimintai keterangan terkait pengrusakan yang telah dilakukan kontingen tersebut. Selain itu, pihak panitia penyelenggara pun ikut dibawa ke Mako Polres Sukabumi.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016