Jember (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi gerakan menanam di hutan kota atau "City Forest" yang merupakan kawasan untuk menanam bibit pohon buah-buahan nusantara di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Saya melihat City Forest menjadi bagian yang terintegrasi dari seluruh kebutuhan kita untuk menjaga keseimbangan dan daya dukung lingkungan, sehingga ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi terjadinya bencana alam," kata Khofifah usai menanam bibit pohon durian musangking di City Forest Jember, Sabtu.

Menurut dia, hampir setiap hari terjadi fenomena bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di Indonesia karena vegetasi alam mengalami kerusakan, sehingga kota bisa memberikan penguatan daya dukung terhadap pelestarian alam.

"Saya tadi menanam pohon durian jenis musangking yakni durian terbaik di dunia dan dikabarkan ada sekitar 10.000 bibit pohon yang ditanam di City Forest, sehingga diharapkan lima tahun ke depan pohon-pohon tersebut berbuah dan kita tidak lagi mengimpor buah-buahan," tuturnya.

Ia berharap berbagai bibit pohon buah nusantara yang ditanam di kawasan hutan kota Jember tersebut menjadi investasi untuk mengurangi impor buah-buahan yang selama ini dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

"Mudah-mudahan penanaman bibit pohon di City Forest dapat diikuti oleh sejumlah pihak untuk menjaga daya dukung alam yang sangat penting sebagai upaya melestarikan alam dan terhindar dari bencana," katanya.

Sementara pengelola "Forest City" HM Arum Sabil mengatakan penanaman berbagai jenis tanaman buah nusantara dan berbagai bibit pohon lainnya di City Forest untuk menyediakan ketersediaan oksigen di Kabupaten Jember.

"Berbagai bibit tanaman buah-buahan varietas unggul di antaranya durian, manggis, duku dan nangka sudah ditanam, bahkan setiap ada tokoh yang datang ke Jember, saya ajak untuk menanam pohon buah nusantara di kawasan Forest City," ucap Arum yang juga Ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI).

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016