Riyadh (ANTARA News) - Angin sepoi berhembus di Arab Saudi pada Selasa (17/1), ketika kerajaan yang selama ini mengandalkan minyak bumi itu meresmikan pembangkit listrik tenaga angin pertama sebagai bagian dari kampanye energi terbarukan.

Perusahaan minyak raksasa milik negara Saudi Aramco menyatakan membangun turbin bermitra dengan konglomerat industri Amerika Serikat General Electric (GE).

GE juga akan menggerakkan pembangkit listrik tenaga angin Aramco di Turaif, dekat Yordania.

"Satu pembangkit listrik tenaga angin cukup untuk memasok listrik 250 rumah, bisa menggantikan 19.000 barel setara minyak dan menghasilkan 2,75 megawatt listrik sehingga mengurangi permintaan listrik dari pembangkit listrik nasional," kata Saudi Aramco dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan minyak tersebut menggerakkan upaya nasional untuk mencapai produksi energi terbarukan 9,5 gigawatt sebelum 2030 di bawah rencana reformasi ekonomi Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak.

Menurut estimasi pemerintah, puncak permintaah energi Arab Saudi akan melampaui dari 120 gigawatt sebelum 2032.

Secara virtual seluruh listrik di kerajaan itu berasal dari minyak mentah, minyak suling atau gas alam, demikian menurut warta kantor berita AFP. (mr)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017