Jakarta (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar al-Assad menyebut dugaan serangan gas kimia yang dituduhkan kepada pemerintahannya pekan lalu di Idlib adalah "100 persen dibuat-buat (direkayasa)" sebagai pembenar bagi serangan udara AS ke Suriah.

Dalam wawancara khusu dengan AFP, Assad menyatakan militer Suriah sudah menyerahkan stok senjata kimianya kepada badan internasional pada 2013 setelah kesepakatan yang dibuat pada tahun itu. Assad menyatakan Suriah telah berjanji tidak akan menggunakan senjata kimia.

AS dan Barat menuduh militer Suriah menyerang Idlib dengan senjata kimia yang kemudian dibantah Suriah.

Serangan 4 April di kota Khan Sheikhoun menewaskan banyak orang dan mendasari AS untuk melancarkan serangan peluru kendali ke sebuah pangkalan udara di Suriah yang merupakan serangan langsung pertama Barat terhadap pemerintah Assad.

Assad menyatakan Suriah hanya membolehkan investigasi yang tidak berpihak atas serangan senjata kimia itu. Rabu lalu Rusia memveto rancangan resolusi PBB yang mengutuk serangan senjata kimi oleh pemerintah Suriah.

Rusia sendiri menuduh pemberontak Suriahlah yang menumpuk senjata kimia. Sementara itu sampel dari Khan Sheikhoun telah diperiksa dan disimpulkan positif gas sarin.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017