Jangan lah kita lupa bahwa di balik gambaran kekejaman, ada jutaan orang yang berjuang setiap hari ..."
Markas PBB, New York (ANTARA News) - Seorang utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan ke Dewan Keamanan (DK) PBB bahwa "topan yang sempurna" telah menenggelamkan Timur Tengah, dan terus mengancam keamanan serta perdamaian dunia.

"Hari ini 'topan yang sempurna' telah menelan Timur Tengah, dan terus mengancam keamanan serta perdamaian internasional," kata Nickolay Mladenov selaku Utusan Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah.

Ia mengatakan situasi itu ditandai oleh "krisis pengungsi terbesar sejak Perang Dunia II, masyarakat yang terpecah, penyebaran pelaku non-negara dan penderitaan manusia yang tak terperikan".

"Jangan lah kita lupa bahwa di balik gambaran kekejaman, ada jutaan orang yang berjuang setiap hari bukan hanya bagi kelangsungan hidup mereka sendiri, tapi buat sari masyarakat dan kebudayaan manusia," katanya.

Ia menyatakan perpecahan di dalam wilayah Timur Tengah telah membuka pintu bagi campur-tangan asing dan manipulasi, menyuburkan ketidak-stabilan dan pergolakan sektarian.

Di dalam penjelasannya, Mladenov mengatakan perkembangan dalam konflik Arab-Israel terus berkumandang di seluruh wilayah tersebut dan masalah Palestina tetap menjadi "lambang yang potensional" dan "teriakan yang menarik perhatian" sebagai masalah yang mudah disalahtafsirkan dan dieksploitasi oleh kelompok fanatik.

"Diakhirinya pendudukan dan terwujudnya penyelesaian dua-negara takkan menyelesaikan semua masalah di wilayah itu, tapi selama konflik terus berlangsung, maka hal itu akan terus mengumpan mereka," katanya, sebagaimana dilaporkan kantor berita Xinhua China.

Ia juga memberitahu DK PBB, yang beranggotakan 15 negara, mengenai bentrokan sporadis yang terus merenggut nyawa manusia, dan melaporkan persetujuan Israel bagi pembangunan permukiman baru serta pengumumkan "tanah negara Israel" di wilayah Palestina yang didudukinya.

Di pihak Palestina, menurut dia, perkembangan yang mengkhawatirkan yang "makin kuat" perpecahan Jalur Gaza-Tepi Barat Sungai Jordan yang berbahaya meningkatkan risiko ancaman tragedi kemanusiaan.

Saat beralih ke wilayah yang lebih luas, Mladenov memberi penjelasan kepada anggota DK PBB mengenai krisis yang berkecamuk di Suriah dan terus menjadi beban sangat besar buat negara lain, serta menyeru masyarakat internasional agar berbuat lebih banyak dalam solidaritas buat tetangga Suriah.

Ia juga menggaris-bawahi perlunya penyelesaian politik bagi konflik itu, yang kini memasuki tahun ketujuh.

Mladenov, yang mengingatkan mengenai seruan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres bagi "peningkatan diplomasi buat perdamaian", mendesak negara anggota PBB, terutama melaui Dewan Keamanan yang bersatu, agar mengemban peran utama dalam penyelesaian krisis tersebut.

"Banyak pendekatan dan kerja sama diperlukan guna menangani konflik yang saling terkait, dampak kemanusiaan lintas-perbatasan dan fanatisme yang berisi kekerasan," katanya menambahkan.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017