Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Satelit Terra dan Aqua mendeteksi 23 titik api (hotspot) di wilayah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, akibat adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bergambut dalam beberapa hari terakhir.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Meulaboh, Angga Yudha, di Nagan Raya, Senin, menuturkan satelit juga mendeteksi 22 titik api berada di wilayah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.

"Untuk dua kabupaten itu (Aceh Barat dan Nagan Raya) ditemukan 45 titik api hingga Minggu malam atau pukul 22.00 WIB," katanya dalam laporan tertulis kepada Antara.

Angga Yudha menjelaskan, pesebaran titik api di Kabupaten Aceh Barat terkosentarsi di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Meureubo, Johan Pahlawan, Samatiga, Kaway XVI, Arongan Lambalek, Woyla Barat, Woyla Timur dan Panton Reu.

Sementara di wilayah Kabupaten Nagan Raya ditemukan pada empat kecamatan seperti Kecamatan Kuala, Tadu Raya, Beutong dan Darul Makmur, namun hingga kini data luasan total hutan dan lahan gambut yang terbakar itu belum kongkrit.

Asap akibat terjadinya karhutla di wilayah Kabupaten Aceh Barat tersebut dinilain warga sudah sangat mengganggu aktivitas, utamanya bagi para pengguna jalan di lintas Meulaboh - Banda Aceh.

Terbangan asap cukup pekat terjadi di Lintasan Desa Suak Nie, Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan hingga Desa Suak Timah Kecamatan Samatiga, asap sejak dua hari terakhir masih mengepung pemukiman penduduk setempat.

Sebelumnya, Camat Kaway XVI, Khairuzzadi, menambahkan, kiat penanganan dan pengawasan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya itu bersama tim terpadu dari unsur TNI, Polri, serta masyarakat sekitar selama cuaca panas terik.

Ada area lahan yang sudah digarap oleh masyarakatnya terjadi kebakaran lahan, namun tidak diketahui pasti penyebabnya apakah sengaja dibakar, ataupun api terpantik dengan sendirinya disuasana cuaca panas terik itu.

Adapun kawasan yang terus dilakukan penanganan berupa pemadaman secara manual kebakaran seperti di wilayah hutan Desa Simpang dan Peunia, Kecamatan Kaway XVI, luasan area bergambut yang terbakar di daerah itu dilaporkan kian meluas.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Beni Hardi, menyampaikan, pihaknya masih melakukan pendataan dan pemantauan untuk melakukan upaya pemadaman bencana alam tersebut.

"Kami sesaat lagi akan rapat dengan semua unsur terkait di Kantor Bupati Aceh Barat, nanti setelah itu baru kita akan melakukan operasi kawasan mana yang prioritas untuk penangganan secepatnya,"demikian Beni Hardi.


Pewarta: Anwar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017