Artinya, kunci utama akuntan dan kantor akuntan itu kepercayaan dan keahlian."
Semarang (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) menekankan pentingnya peran akuntan mendukung tata pemerintahan yang baik dalam sistem demokrasi dalam acara Peringatan 60 Tahun Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.

"Beberapa hari yang lalu saya membuka Bali Democracy Forum. Inti dari demokrasi adalah keterbukaan, transparansi. Tadi pagi saya membuka acara open government, sekali lagi juga keterbukaan, dan semua ini hanya bisa dilakukan dengan akuntan-akuntan yang baik. Tanpa akuntan yang baik, kita tidak bisa membuka negeri ini," kata Wapres.

Menurut Wapres, fungsi akuntan dalam membuat laporan keuangan akan menentukan kebijakan suatu negara atau perusahaan sesuai dengan pemasukan dan pengeluaran.

Oleh karena itu, Wapres mengatakan akuntan dituntut agar disiplin, berdedikasi, profesional, dan menjaga kepercayaan antara pemegang kepentingan.

"Sebesar apapun Arthur Anderson karena dia tidak menjaga trust, perusahaan yang mendunia itu langsung bubar. Artinya, kunci utama akuntan dan kantor akuntan itu kepercayaan dan keahlian," kata JK, menyebut salah satu kantor akuntan publik asal Amerika Serikat (AS) yang kini sudah tutup.

Peran akuntan juga krusial dalam memberikan laporan keuangan kementerian dan lembaga sebagai penyelenggara negara agar tetap transparan.

"Janganlah terulang, untuk mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dilakukan dengan segala cara demi mendapatkannya. Tapi, dengan jalan yang lurus, itu baru dapat membuat negara transparan, melalui cara yang dapat dipertanggungjawabkan," demikian Wakil Presiden M. Jusuf Kalla.

Acara peringatan HUT Ke-60 Tahun IAI di Semarang juga dihadiri Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara, dan Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI Mardiasmo.

Hadir pula Presiden Federasi Akuntan Internasional (IFAC) Rachel Grimes dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017