Medan (ANTARA News) - Peringatan Bari Bumi dinilai seharusnya dapat menjadi momentum memperluas gerakan penyelamatan lingkungan hidup di Indonesia, baik di desa dan kota untuk mewujudkan keadilan ekologis.

"Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan mengubah cara pandang ekonomi linear yang pada akhirnya menghasilkan persoalan di hulu seperti penghancuran hutan dan persoalan sampah di kota-kota pada bagian hilirnya dan termasuk ancaman bagi ekologi sungai yang menghancur sumber kehidupan masyarakat," kata Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Nur Hidayati, di Medan, Minggu.

Setiap 22 April, menurut dia, diperingati secara internasional sebagai Hari Bumi. "Pada Hari Bumi tahun 2018 ini, WALHI secara nasional menyelenggarakan peringatan Hari Bumi di Lapangan Merdeka Medan," ujar Hidayati.

Ia mengatakan, peringatan Hari Bumi itu, juga dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar.

WALHI menyerahkan konsep Medan Zero Waste City 2020 kepada pemerintah Kota Medan.Persolan sampah merupakan salah satu persoalan besar yang terjadi di Indonesia.

"Sampah di Indonesia tidak hanya menimbulkan permasalahan di darat, tetapi juga menimbulkan kendala di lautan," ucapnya.

Hidayati menjelaskan, pada momentum Hari Bumi tahun ini, WALHI juga meluncurkan kampanye Rimba Terakhir, upaya penyelamatan hutan agar generasi masa depan dapat melihat dan merasakan hutan rimba bukan hanya membacanya di dalam catatan sejarah saja.

Zero waste city merupakan prinsip dimana suatu kota dalam memproses pengelolaan sampah tidak menghasilkan sampah ke tempat pemrosesan akhir.

Zero waste berarti mendesain dan mengelola produk dan proses secara sistematis untuk mengurangi, serta menghindari besarnya volume dan racun dari sampah. Menjaga dan memulihkan sumber daya dengan tidak membakar ataupun menimbunnya.

"Sistem ekonomi sirkular adalah sistem pengelolaan ekonomi tanpa menyisakan sampah dari pengelolaan produksi, kemudian distribusi selanjutnya dikonsumsi.Sesudah dikonsumsi kemudian didaur ulang atau gunakan ulang," kata Pemerhati Lingkungan itu.

Selain di Kota Medan, Hari Bumi juga diperingati WALHI dan organisasi masyarakat lain di berbagai tempat, antara lain, Maluku Utara, NTB, NTT, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Bangka Belitung, Bengkulu, Aceh, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018