... rakyat itu kalau ingin mendapatkan pelayanan kesehatan jangan dihambat."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima ratusan perwakilan penerima manfaat Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, dengan menekankan pelayanan kesehatan tidak boleh mempersulit masyarakat.

"Yang paling penting saya sebetulnya hanya dua, rakyat itu kalau ingin mendapatkan pelayanan kesehatan jangan dihambat," kata Presiden dalam sambutannya saat silaturahim bersama penerima JKN-KIS.

Sebanyak 131 perwakilan penerima manfaat JKN-KIS dan 124 perwakilan daerah yang telah dilengkapi JKN-KIS turut dalam acara itu.

Presiden menyatakan, hal kedua yang dimintanya adalah lembaga kesehatan tidak boleh mempersulit proses bagi masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan.

Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan RI itu menegaskan pemerintah akan terus memeriksa proses pelayanan kesehatan di lembaga kesehatan.

Baca juga: Pemerintah upayakan pendanaan JKN berkelanjutan

Dalam acara tersebut juga diberikan penghargaan kepada empat provinsi, 28 kota dan 92 kabupaten yang telah memanfaatkan JKN-KIS dengan perwakilan penerima, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Gorontalo, Provinsi Papua Barat, Provinsi Aceh, Kabupaten Badung, Kabupaten Luwu Timur, Kota Cirebon dan Kota Padang Panjang.

Penghargaan itu diserahkan oleh Presiden Jokowi kepada para perwakilan pemerintah negara (pemda).

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat bahwa peserta BPJS Kesehatan hingga pada 18 Mei 2018 tercatat sebanyak 197.644.315 jiwa.

Selain itu, BPJS Kesehatan sudah bekerja sama dengan 22.085 fasilitas kesehatan tingkat pertama, 2.379 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan dan 2.685 fasilitas kesehatan penunjang.
 
Sejumlah pejabat yang turut menghadiri acara itu antara lain Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Sosial Idrus Marham dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris.

Baca juga: Kuota PBI JKN tersisa 15 juta jiwa

 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018