Pontianak (ANTARA News) - Kapolda Kalimantan Barat Irjen (Pol) Didi Haryono menyatakan tidak ada kerja sama antara Polres Ketapang dengan pihak perwakilan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China, Provinsi Jiangsu Resor Suzho.

"Kami sudah mengklarifikasi, bahwa tidak ada peresmian plat kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dan polisi RRT. Dan kedatangan pihak RRT ke Ketapang dalam rangka melihat warga negaranya yang bekerja di Ketapang," kata Didi Haryono seusai melakukan rapat tertutup dengan Komisi I DPRD Kalbar di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan, untuk plakat tersebut sudah diamankan, dan dalam perjalanan dari Polres Ketapang ke Polda Kalbar.

"Plakat tersebut mereka bawa dari RRT ke Ketapang, dan setelah sampai di sana (Ketapang) lalu difoto-foto, padahal pelaksanaannya (kerja sama antara Polres Ketapang dengan polisi RTT) tidak ada," ujar Kapolda Kalbar.

Ia menambahkan, hingga saat ini untuk hasil pemeriksaan internal dari Propam Polda Kalbar terhadap AKBP Sunario masih belum ada.

Baca juga: Gara-gara plakat RI-China, Kapolres Ketapang dicopot

Sementara itu, Koordinator Komisi I DPRD Kalbar, Suma Jeni mengatakan, hari ini pihaknya menerima klarifikasi dari Kapolda Kalbar, terhadap kasus viralnya di media sosial terkait plakat kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dan pihak polisi RRT di Ketapang.

"Beliau mengatakan (Kapolda Kalbar) mengatakan tidak ada kerja sama antara pihak Polres Ketapang dengan polisi RRT, dan hal itu terjadi murni `kecelakaan` administrasi oleh AKBP Sunario karena tidak melaporkan ke atasannya terkait kunjungan polisi RRT tersebut," katanya.

Ia menilai, apa yang terjadi tersebut "kecelakaan" administrasi oleh AKBP Sunario karena tidak melaporkan terkait kunjungan dari polisi RRT tersebut kepada atasannya.

Baca juga: Kapolda Kalbar: Kapolres Ketapang dicopot dalam rangka pemeriksaan

"Semestinya melaporkan kepada atasannya. Dan terkait adanya nama-nama jalan di lingkungan perusahaan tersebut dengan nama-nama dari RRT, itu tidak benar atau hoaks," katanya.

Sebelumnya, AKBP Sunario dicopot dari jabatan Kapolresta Ketapang dalam rangka menjalani pemeriksaan dugaan kasus kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dengan perwakilan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok, Provinsi Jiangsu Resor Suzho.

Baca juga: Pemimpin baru Polres Ketapang dilantik

Pewarta: Andilala
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018