Itu dari pemantauan kondisi pascagempa bencana gempa bumi di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, Kota Mataram dan Sumbawa,
Jakarta (ANTARA News) - Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, I Gusti Lanang Wisnuwandana melaporkan hingga Senin pukul 09.00 WITA, sebanyak empat warga dilaporkan meninggal dan dua luka-luka pascagempa 7 Skala Richter (SR) pada Minggu (19/8) malam pukul 21.56 WIB.

"Itu dari pemantauan kondisi pascagempa bencana gempa bumi di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, Kota Mataram dan Sumbawa," katanya kepada wartawan Antara di Mataram, Senin.

Keempat korban meninggal tersebut yaitu, Nur Aisah (P) usia 36 tahun, alamat desa Langan Kecamatan Lopok Sumbawa, Sri Rahayu (P) usia 42 tahun, alamat desa Seteluk Taliwang Sumbawa Barat, H Bulang (L) usia 65 tahun, alamat Labuan Mapin Alas Barat Sumbawa, serta Sufiana (P) usia 30 tahun, alamat Labuan Lombok-Lombok Timur.

Sedangkan korban luka-luka Andi Harifin Helmi (L) usia 68 tahun, alamat Lombok Timur dan Siti Rahmawati (P) usia 56 tahun, alamat Lombok Timur.

Gempa Bumi dengan kekuatan 7 Skala Ricther (SR) mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu malam pukul 21.56 WIB.

Sebelumnya, Pulau Lombok, NTB, kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter, Minggu pukul 12.10 WITA, yang mengakibatkan warga Kota Mataram panik dan berhamburan keluar rumah.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada pada 8.24 lintang selatan, 166.66 bujur timur, atau 32 kilometer timur laut Kabupaten Lombok Timur, dengan kedalaman 10 km.

Gempa berkekuatan 6,5 SR tersebut terjadi empat menit setelah gempa berkekuatan 5,4 SR pukul 12.06 Wita yang berlokasi di 8.29 lintang selatan, 116.62 bujur timur atau 25 km arah timur laut Kabupaten Lombok Timur dengan kedalaman 10 km.



Baca juga: Warga Taliwang meninggal terkena reruntuhan bangunan akibat gempa
Baca juga: Warga Lombok dianjurkan jauhi bangunan pascagempa
 

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018