Kerja sama dimaksudkan untuk mendorong peningkatan produksi jagung nasional, sehingga ekspor jagung terus ditingkatkan dan juga berdampak langsung pada perekonomian umat
Lampung, (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama, Selasa, melakukan tanam perdana jagung serentak di seluruh Indonesia.

Menteri Amran mengatakan tanam perdana jagung ini merupakan realisasi dari kerja sama Kementan dengan PBNU tahun 2018 dengan total luas tanam 100 ribu hektare.

"Jagung dulunya impor 3,6 juta ton tapi sekarang kami sudah mampu ekspor ke enam negara. Harga serap kami jamin di atas HPP jagung Rp3.150," kata Menteri Amran usai melakukan tanam perdana jagung di Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa.

Kerja sama dimaksudkan untuk mendorong peningkatan produksi jagung nasional, sehingga ekspor jagung terus ditingkatkan dan juga berdampak langsung pada perekonomian umat.

Ketua Bidang Ekonomi PBNU Umarsyah mengatakan kerja sama Kementan dengan PBNU bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi jagung nasional, sehingga swasembada jagung terus terjaga dan petani semakin sejahtera.

"Misalnya kesulitan modal dan ketika panen raya, harga jatuh. Inilah tujuan PBNU berjalan bareng Kementan untuk menyelesaikan ini dengan membangun mitra kerja. BNI dan BRI kami ajak memberikan kredit usaha raykat kepada petani dengan bunga rendah," kata Umarsyah.

Ia menambahkan petani kini tidak lagi kesulitan modal dan ketika panen Kementan dapat memberikan pengering jagung serta menyediakan pembeli, sehingga tidak perlu khawatir harga jatuh walaupun rendemen rendah.

Ke depan, lanjut Umarsyah, kerja sama Kementan dengan PBNU tidak hanya budidaya jagung, tetapi juga pada budidaya padi dan kedelai. Dengan begitu, swasembada padi, jagung dan kedelai bisa diwujudkan.

Terkait kerja sama Kementan dengan PBNU 2018, Kementan memberikan bantuan benih jagung sebanyak 45 ton di Kabupaten Pringsewu untuk lahan seluas 3.006 ha yang nilainya mencapai Rp1,9 miliar.

Kementan juga memberikan bantuan untuk Kabupaten Pringsewu berupa padi gogo 1.050 ha, traktor 2 roda 10 unit, pompa air 10 unit, cultivator 5 unit.

Selain itu, bantuan untuk Provinsi Lampung berupa bibit kopi robusta 830 ha sebanyak 830.000 batang, peremajaan kakao 270 ha dengan bantuan bibit 270.000 batang, rehabilitasi lada 1.125 ha bantuan bibitnya 900.000 batang dan rehabilitasi pala 200 ha bantuan bibitnya 12.000 batang.

Adapun gerakan tanam perdana jagung serentak di seluruh Indonesia hingga kini seluas 73.051 ha yang meliputi Provinsi Lampung, Bengkulu, Kalimantan Timur, Jawa Barat, NTB dan Jawa Timur.

Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) I Produksi Tanaman Pangan 2018, produksi jagung 2018 ditargetkan 30,05 juta ton atau naik 7,34 persen dari 2017.

Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi jagung dengan kontribusinya terhadap produksi nasional mencapai 8,6 persen.

"Target ini optimis bisa dicapai karena luas panen jagung tahun ini mencapai 5,73 juta hektare," kata Amran.

Mentan menyebutkan khusus di Lampung, luas panen jagung mencapai 486.313 ha dengan produktivitasnya 5,3 ton per ha, sehingga total produksi mencapai 2,58 juta ton.
Baca juga: Mentan optimistis ekspor jagung 500.000 ton tercapai
Baca juga: DJN: Indonesia tak perlu impor benih jagung

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018