"Kita tentu berharap proses rehabilitasi dan rekonstruksi bisa menimbulkan dan mengembalikan tingkat aktivitas ekonomi di kedua daerah tersebut..."
Jakarta (ANTARA News) -  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengharapkan bencana alam yang melanda Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) maupun Palu di Sulawesi Tengah, tidak mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2018.

"Kalau kita lihat dalam konteks pertumbuhan ekonomi, kita harapkan tidak akan terlalu banyak mempengaruhi, karena dari kontribusi terhadap PDB, Sulawesi Tengah dan NTB tidak signifikan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu.

Sri Mulyani menjelaskan wilayah NTB dan  Sulawesi Tenggara tidak memberikan sumbangan kontribusi yang terlalu besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dibandingkan kawasan lainnya di Jawa maupun Sumatera.

Baca juga: Anies sebut pertumbuhan ekonomi DKI melebihi nasional

Meski demikian, ia mengharapkan seluruh proses pemulihan dan rehabilitasi di kawasan terdampak bencana tersebut segera usai agar kegiatan ekonomi yang terhenti dapat segera kembali berlangsung.

"Kita tentu berharap proses rehabilitasi dan rekonstruksi bisa menimbulkan dan mengembalikan tingkat aktivitas ekonomi di kedua daerah tersebut, karena dapat positif terhadap ekonomi kita," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2018 sebesar 5,27 persen, sehingga secara akumulatif perekonomian Indonesia pada semester I-2018 tumbuh 5,17 persen.

Kontribusi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2018 itu berasal dari peningkatan konsumsi rumah tangga pada periode Ramadhan dan Lebaran, meski kegiatan investasi mengalami penurunan.

Sementara itu, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2018 berada pada kisaran 5,14 persen-5,21 persen atau lebih rendah dari perkiraan awal sebesar 5,2 persen-5,6 persen.

Baca juga: Pemerintah jaga momentum pertumbuhan paruh kedua 2018

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018