....Berusaha menjadi sociopreneur yang memecahkan masalah sosial melalui cara-cara kewirausahaan. Sungguh saya berharap agar pendidikan tinggi mampu meningkatkan perannya dalam pengembangan ekosistem untuk mencetak para sociopreneur."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengajak lembaga pendidikan tinggi untuk berperan mengembangkan dan melahirkan wirausaha muda dari mahasiswa.

"Dalam Global Entrepreneurship Index tahun 2017, peringkat kewirausahaan kita masih di ranking 90 dari 137 negara. Di tingkat Asia Pasifik, peringkat kita ke-16 dari 24 negara. Jumlah inovasi dan paten kita juga masih rendah, yaitu peringkat 87 dari 137 negara. Artinya masih banyak pekerjaan besar yang harus kita selesaikan," kata Presiden saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke-66 Universitas Sumatera Utara (USU) di Auditorium Kampus USU, pada Senin.

Menurut Presiden, Indonesia memerlukan lebih banyak wirausahawan agar dapat bersaing dengan negara lain.

Presiden menyebut salah satu cara membantu pengembangan wirausahawan adalah dengan membangun ekosistem dan mengembangkan skema pembiayaan alternatif bagi wirausahawan.

Selain itu, Jokowi mengingatkan semangat kewirausahaan tidak selalu berbicara soal keuntungan dan bisnis karena ada sejumlah masalah sosial yang harus dipecahkan oleh para wirausaha.

"Kewirausahaan tidak selalu semata menghasilkan profit bagi perusahaan, tapi juga melahirkan benefit bagi masyarakat luas. Berusaha menjadi sociopreneur yang memecahkan masalah sosial melalui cara-cara kewirausahaan. Sungguh saya berharap agar pendidikan tinggi mampu meningkatkan perannya dalam pengembangan ekosistem untuk mencetak para sociopreneur," demikian Presiden dalam keterangan Deputi Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin diterima Antara.

Kepala Negara juga meminta lembaga pendidikan tinggi mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mendukung kreativitas baru untuk memberikan solusi bagi permasalahan yang ada ditengah masyarakat.

Presiden berharap universitas dapat menjadi inkubator awal bagi lahirnya wirausahawan muda Indonesia.

"Saya yakin cara-cara baru harus dikembangkan. Kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan. Para sociopreneur yang memecahkan masalah di masyarakat harus kita dukung," ujar Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi terima gelar adat Kesultanan Deli

Lembaga pendidikan tinggi juga berperan menciptakan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta individu yang mencintai bangsa dan negara.

"Pendidikan tinggi memang harus mencetak lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, perguruan tinggi juga harus membuat alumninya mencintai Indonesia yang melahirkan para pembela Pancasila, yang menancapkan jiwa kerakyatan, serta yang menanamkan integritas dan profesionalisme untuk membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi.

Pada penghujung acara, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo diberi kenang-kenangan ulos.

Ulos "gatip" diberikan kepada Presiden dan ulos “ragi-ragi" diberikan kepada Ibu Iriana dengan makna dari kedua ulos itu adalah agar sepanjang hayat selalu sehat, dan bahagia bersama keluarga.

Sejumlah pejabat yang turut hadir dalam acara tersebut yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, dan Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu.

Baca juga: Presiden Jokowi: 'Saya sudah jadi keluarga besar Sumut'

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018