Panyabungan, Sumatera Utara (ANTARA News) - Banjir yang melanda Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada Jumat (12/10), selain memutuskan jalan nasional penghubung antar kecamatan juga membuat 730 warga tiga desa di kecamatan itu terpaksa diungsikan.

Camat Kecamatan Natal, Riflan yang dihubungi dari Panyabungan, Sabtu, mengatakan putusnya jalur penghubung dua kecamatan itu diakibatkan amblasnya jembatan yang ada didesa Sikara-Kara IV. Akibatnya beberapa desa yang berada berada pada jalur ini menjadi terisolasi.

Ia menyampaikan putusnya jalur Natal - Muara Batang Gadis ini diakibatkan tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu pada beberapa hari belakangan ini.

"Selain memutuskan jalur Natal-Muara Batang Gadis juga warga tiga desa terpaksa diungsikan ketempat yang aman," katanya.

Adapun warga tiga desa yang diungsikan tersebut adalah Desa Patiluban Hilir, Desa Kampung sawah, Desa Sikara Kara IV, Desa Pasar III, Desa Pasar IV. Pengungsi saat ini sudah tertampung di tujuh titik penampungan yang telah disediakan oleh pemerintah.

"Untuk kebutuhan pokok makan ditempat penampungan untuk sementara saat ini difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan dan bantuan dari pihak lain," ujarnya.

Hingga saat ini kondisi sementara dilokasi kondisi air sudah mulai berangsur surut.

Sementara itu, dari informasi yang didapat dari Kecamatan Batang Natal akibat tingginya curah hujan ini juga mengakibatkan tiga rumah penduduk hanyut terbawa arus air sungai Batang Natal dikecamatan itu.

Selain itu, di Kecamatan Batang Natal beberapa titik jalan penghubung dari Panyabungan menuju Natal juga mengalami longsor dibeberapa titik sehingga mengakibatkan bantuan untuk Kecamatan Natal yang datang dari pemerintah dan lainnya masih terjebak di Desa Muara Parlampungan.

Baca juga: Banjir landa dua desa Mandailing Natal

Baca juga: Banjir landa 12 desa di Mandailing Natal

 

Pewarta: Juraidi dan Holik
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018