Jakarta (ANTARA News) - Kepala SMP 127 Kebon Jeruk Mardiana akan diperiksa Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II karena terlibat dugaan memiliki hubungan dengan kampanye terselubung yang dilakukan oleh Calon anggota Legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra Mohammad Arief pada Rabu.

Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II, M Wawu Almubasir, di Jakarya, Kamis mengatakan pihaknya perlu untuk memeriksa Mardiana soal kampanye terselubung yang terjadi dalam acara Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika dan Seni Budaya wilayah II, yang diikuti guru-guru di wilayah Kebon Jeruk, Kembangan, Palmerah, dan Grogol Petamburan.

"Kepala sekolah yang bersangkutan telah dipanggil ke Kantor Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Kamis pagi untuk diperiksa dan dimintai informasi," ujar Wawu.

Wawu memaparkan berdasarkan keterangan Kepala SMPN 127 Mardiana bahwa yang bersangkutan menganggap Arief sebagai orang tuanya karena Arief pernah menjadi Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Selatan. Selain itu, Arief juga lama berdinas di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat dan menjadi pengurus PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).

"Jadi, di (acara MGMP) situ diminta untuk memberikan binaan kepada guru setelah Arief datang bersilaturahmi," ujar Wawu melanjutkan.

Selain itu, Arief pada saat pertemuan MGMP berlangsung juga datang sebagai anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta.

Wawu mengatakan pemeriksaan Mardiana masih diproses di tingkat Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II, selanjutnya akan diteruskan ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Dinas Pendidikan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk keputusan akhirnya.

"Kami telah menyosialisasikan larangan pegawai negeri sipil (PNS) berpolitik, dan aturan tersebut ada dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS," ujar Wawu.

Sementara dalam kesempatan terpisah, Ketua Bawaslu Kota Jakarta Barat Oding Junaedi menyebut Mohammad Arief memanfatkan kedekatan emosional dengan sejumlah tenaga pendidik untuk memuluskan usaha kampanye terselubung di sejumlah sekolah di wilayah Jakarta Barat.

"Kepala sekolah ada ikatan emosional dengan si caleg karena pernah menjadi atasannya, jadi tidak mungkin ditolak jika dia ada kegiatan," kata Oding.

Sebelumnya diberitakan, caleg Partai Gerindra Mohammad Arief datang sebagai narasumber Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika dan Seni Budaya wilayah II. Namun, ia malah berkampanye dengan memberikan souvenir tas kertas berisikan sarung, dan bahan kampanye dengan nomor urut, lambang partai, dan foto diri. 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018