Palu (ANTARA News) - Dua pelajar berpakaian seragam putih baru saja keluar dari Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tengah yang terletak di kawasan Jalan RA Kartini, Kota Palu. Kedua lelaki itu bernama Natan dan Ruben. Keduanya pelajar SMA swasta yang berbeda di Palu, Sulteng.

Natan dan Ruben adalah warga dari Kabupaten Morowali yang selama ini menempuh pendidikan dari SMP sampai SMA di Kota Palu.

Keduanya ternyata baru saja mendaftarkan diri sebagai penumpang mudik gratis Natal dan Tahun Baru 2019 yang disediakan oleh Pemprov Sulteng melalui Dishub setempat.

Mereka tampak begitu gembira, karena pada hari terakhir pendaftaran, masih mendapat jatah bangku yang kosong.

"Yang namanya rezeki tidak kemana-mana," kata Ruben sambil terus melangkah berjalan menuju tempat parkir sepeda motor yang ada di samping Kantor Dishub Sulteng tersebut.

Tak lama kemudian, muncul lagi dua pemudi. Tetapi mereka gagal memanfaatkan layanan mudik gratis, sebab tempat duduk yang tersedia untuk tujuan Palu-Tentena sudah habis.

"Maaf, ya, jatah untuk tujuan Tentena, Kabupaten Poso sudah habis," kata salah seorang pegawai Kantor Dishub Sulteng saat menjelang libur sekolah bertepatan dengan akan tibanya Natal ini.

Setelah mendengar bahwa jatah mudik gratis sudah habis, kedua pemudi yang masih pelajar itu langsung balik meninggalkan kantor tersebut.

Terlihat pula raut wajah sedikit kecewa, karena tidak bisa ikut mudik gratis Natal dan Tahun Baru 2019.

Kepala Seksi Prasarana Angkutan dan Perkeretaapian Dishub Sulteng, I Made Sudita secara terpisah mengatakan pelayanan mudik gratis yang disediakan Pemprov Sulteng sudah berlangsung selama kurun waktu tiga tahun terakhir ini.

Setiap tahunnya, kata dia, baik untuk mudik gratis Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru, kuotanya selalu terpenuhi, bahkan, karena banyaknya peminat dan terbatasnya jumlah tempat duduk, sebagian terpaksa gagal diberangkatkan.

Mereka yang gagal diberangkatkan dengan menggunakan bis mudik gratis, otomatis menggunakan armada komersial cukup memadai di Sulteng.



Tidak Mampu

I Made Sudita menjelaskan program tersebut hanya diperuntukan bagi warga kurang mampu, mahasiswa dan kalangan pelajar.

"Ini program Pak Gubernur Sulteng H Longki Djanggola untuk membantu meringankan beban masyarakat yang akan mudik Natal dan Tahun Baru di kampung halaman dalam wilayah Sulteng," kata dia.

Semua biaya ditanggung oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah yang membayarkan langsung kepada perusahaan otobus (PO) sesuai dengan tarif yang berlaku.

Program mudik gratis kali ini melibatkan sebanyak 22 bus angkutan kota antarprovinsi (AKAP) dan juga bus pariwisata.

Ada dua bus pariwisata yang berpenumpang 29 orang dikerahkan untuk mendukung program mudik gratis Natal dan Tahun Baru di Sulteng.

Mudik gratis Natal dan Tahun Baru kali ini, pemerintah daerah menetapkan kuota sebanyak 267 penumpang.

Diupayakan yang akan diberangkatkan kali ini adalah mereka yang belum pernah memanfaatkan jasa layanan mudik gratis sehingga pembagiannya bisa merata.

Artinya semua warga mendapat kesempatan yang sama untuk memanfaatkan layanan mudik gratis.

Dia juga mengatakan jika tidak ada aral melintang pemberangkatan mudik gratis akan dilakukan Kamis (20/12) di depan Kantor Gubernur Sulteng.

"Kita harapkan Pak Gubernur Longki yang akan melepas keberangkatan bus mudik gratis," kata I Made.

Dia juga menambahkan dari sejumlah rute angkutan mudik Natal dan Tahun Baru di wilayah Sulteng yang padat adalah jalur Palu-Tentena, Palu-Poso dan Palu-Morowali Utara.

Kalau mudik Lebaran, paling padat adalah rute Palu-Tojo Una-Una, Palu-Morowali, Palu, Tolitoli-Buol dan Palu-Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan.

Untuk mengantisipasi berbagai gangguan yang bisa terjadi pada angkutan mudik, Dishub Sulteng memperketat pengawasan dan pemeriksaan kelaikan kendaran-kendaraan angkutan penumpang sebelum diberangkatkan.

Petugas memastikan tidak akan memberangkatkan kendaraan mudik gratis kalau kondisinya tidak laik jalan.*


Baca juga: Tj Priok: Pembagian "doorprize" promosikan mudik gratis

Baca juga: Pemudik terbantu ikuti balik gratis Jasa Raharja


 

Pewarta: Anas Masa
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018