Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (10/1) membatalkan rencana kunjungan ke Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, akhir bulan ini pada saat pemerintahan federal AS tutup.

Pembatalan itu menyiratkan bahwa Trump siap menghadapi kemungkinan pertikaian politik, yang akan terus bergulir hingga akhir Januari.

Belum ada kejelasan apakah sebagian penutupan pemerintahan akan berakhir sebelum pertemuan ekonomi global itu berlangsung, yang dijadwalkan digelar pada 22-25 Januari.

Hingga Kamis, penutupan sebagian pemerintahan pusat AS telah memasuki hari ke-20.

Trump dan kalangan Demokrat di Kongres saat ini sedang bersengketa soal pendanaan untuk pemerintahan serta pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, yang telah lama dijanjikan Trump.

"Karena Demokrat keras kepala soal Keamanan Perbatasan dan pentingnya Keselamatan bagi Bangsa kita, saya dengan hormat membatalkan kunjungan saya yang sangat penting ini ke Davos, Swiss, dalam rangka Forum Ekonomi Dunia," tulis Trump di Twitter.

Pada Kamis pagi, Trump mengatakan kepada para wartawan di Gedung Putih bahwa ia sebenarnya ingin berbicara di forum ekonomi tersebut tapi tidak akan hadir jika penutupan pemerintahan masih berlangsung.

Pembatalan menutup kesempatan bagi Trump untuk bertemu dengan para pemimpin dunia lainnya guna membicarakan berbagai masalah ekonomi, termasuk perdagangan.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin masih berencana berangkat ke Davos, memimpin delegasi AS ke sana, kata seorang nara sumber yang tahu soal rencana tersebut.

Pemerintahan Trump sedang menjalin perundingan perdagangan, antara lain dengan Uni Eropa dan China.

China dan AS sudah sepakat menerapkan gencatan tarif selama 90 hari dalam upaya untuk mencapai kesepakatan perdagangan.

Wakil Presiden China Wang Qishan direncanakan akan hadir pada forum di Swiss. Namun, tidak jelas apakah ia sebelumnya direncanakan melakukan pembicaraan dengan Trump di forum tersebut.

Baca juga: Trump mungkin gunakan kekuasaan darurat terkait tembok perbatasan

 
Sumber: Reuters
Penyunting: Tia Mutiasari/Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019