Sentul (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta kepada siapapun saat berbicara soal kinerja BUMN apalagi yang disebut bangkrut harus merujuk dan memakai data yang valid.

"Ya kalau kita bicara yang penting, satu pakai data, bicara pakai data," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah acara Program Wirausaha ASN & Pensiunan yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC) di Sentul, Jawa Barat, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan terkait pernyataan capres Prabowo Subianto yang mengkritik kebijakan dalam Pemerintahan Jokowi yang dianggapnya membuat banyak BUMN yang bangkrut.

Presiden Jokowi yang didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno menanggapi dengan senyum pertanyaan yang dilontarkan wartawan tersebut.
Jokowi sekaligus menyarankan agar semua pihak tidaklah selalu bersikap pesimistis menanggapi berbagai persoalan.

"Yang kedua jangan pesimislah kalau ada yang belum baik ya, banyak yang belum baik tapi kita harus optimis kita perbaiki kita perbaiki kita perbaiki. Itu tugas kita," katanya.

Meski belum sepenuhnya sempurna, Jokowi mengaku siap untuk terus memperbaiki dan mengevaluasi sejumlah kebijakan agar ke depan semakin baik.

Ia kemudian menyerahkan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno jika ingin menanyakan berbagai hal atau data terkait BUMN.

"Urusan data urusan BUMN ke Bu Menteri," katanya.

Hal yang sama saat Jokowi ditanya perihal TNI yang jika diminta berperang kemungkinan hanya mampu bertahan dalam tiga hari saja karena pelurunya kurang.

"Tanya ke Panglima (TNI) saja," katanya.

Baca juga: Presiden minta BUMN gerak cepat adaptasi perubahan

Baca juga: Presiden: Pemerintah terus dorong Indonesia subur "startup"

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019