Jakarta (ANTARA News) - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Prabowo Subianto dan Sandiaga menggelar simulasi debat bersama para ahli menjelang Debat Publik pada Kamis (17/1).

"Hari ini simulasi dilakukan di Kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta dan kemarin berdiskusi di Hambalang, Bogor bersama para tokoh dan ahli," Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan para ahli yang hadir dalam simulasi tersebut antara lain mantan Ketua KPK Busyro Muqqodas, mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dan Hafidz Abbas, mantan Menteri ESDM Sudirman Said, anggota Komisi III DPR Sufmi Dasco Ahmad.

Menurut dia, dalam simulasi tersebut, Prabowo-Sandi lebih banyak menerima masukan terkait isu-isu yang akan diangkat dalam debat tersebut seperti Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme.

"Prabowo-Sandi tidak sediakan waktu khusus membicarakan tentang penampilan seperti gimmick harus seperti apa karena kami tidak punya konsultan seperti itu. Berbeda dengan Jokowi-Ma'ruf ada Tina Talisa sebagai konsultannya," ujarnya.

Menurut dia simulasi-simulasi tersebut terkait dengan konten yang akan disampaikan Prabowo-Sandi dalam debat besok.

Dahnil mencontohkan simulasi tersebut dilakukan dengan menjadikan dirinya sebagai moderator debat lalu Prabowo dan Sandi menjawab pertanyaan sehingga lebih pada konten debat.

"Pertanyaan yang diberikan KPU sebanyak 20 merupakan abstraksi bagi kami karena hanya empat pertanyaan yang keluar terkait isu masing-masing," katanya.

Selain itu Dahnil juga menampik kalau ahli yang dilibatkan dalam diskusi dan simulasi tidak ada berlatar belakang pengetahuan terorisme.

Dia mencontohkan Busyro memiliki riset tentang terorisme, Hafidz Abbad dan dirinya juga banyak terlibat dalam masalah terorisme.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Jokowi berlatih debat pada H-1

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019