Tahuna, Sulut (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, Jopy Thungari mengatakan, angka kematian bayi di Sangihe tahun 2018 masih tinggi.

"Dinas kesehatan sangat serius menekan angka kematian bayi yang masih tinggi pada tahun 2018," kata Jopy Thungari, di Tahuna, Jumat.

Menurut dia, Dinas Kesehatan melalui petugas yang ada Puskesmas terus memaksimalkan kegiatan pos yandu setiap bulan dengan mengunjungi kampung serta kelurahan.

“Puskesmas selaku ujung tombak pelayanan kesehatan terus berupaya maksimal dalam menekan angka kematian bayi serta ibu melahirkan dengan cara memberikan informasi-informasi yang diperlukan bagi ibu hamil melalui kegiatan pos yandu,” kata dia.

Menurutnya, salah satu penyebab kematian bayi, karena bayi lahir belum cukup umur dan berat bayi dibawa normal.

“Salah satu penyebab kematian bayi di tahun 2018 yang tinggi karena bayi lahir belum cukup umur menyebabkan jantung bayi mengalami kelainan, serta berat badan dibawa normal sehingga tidak bisa tertolong lagi,” kata dia.

Melalui penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan ibu hamil secara rutin diharapkan dapat menekan angka kematian bayi.

"Kami berharap, melalui pemeriksaan kesehatan ibu hamil serta sosialisasi yang dilakukan secara rutin, angka kematian bayi bisa berkurang di tahun 2019 ini," kata dia.***4***

Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019