Malang (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendi menyatakan pendidikan karakter bukan hanya untuk diceramahkan, tetapi dipraktikkan dan dilaksanakan.

"Pendidikan karakter itu bukan diceramahkan, tetapi dilakukan, dipraktikkan, dan dipanggungkan. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk berperan," kata Mendikbud Muhadjir Effendi usai upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di SMP Negeri 1 Kota Malang, Senin (20/5).

Mendikbud kembali mengingatkan bahwa masa depan Indonesia sangat tergantung pada pembentukan karakter anak bangsa. Oleh karena itu, para pendidik harus memberikan kesempatan setiap anak didik untuk dapat berkontribusi dalam berbagai kegiatan positif yang ada di sekolah.

"Anak SMP itu ibarat baja yang sedang dipanaskan. Saat itulah untuk dibentuk menjadi apapun, bisa menjadi senjata, bisa menjadi peralatan, apapun. Dan itu tugas bapak ibu guru dan kepala sekolah untuk mengarahkan para siswa kita," ujar Muhadjir.

Muhadjir yang juga Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) itu mengingatkan para pendidik agar dapat menanamkan semangat nasionalisme kepada para siswa. Hal ini dirasa sangat penting dalam menghadapi tantangan pembentukan generasi muda yang semakin berat dan kompleks, terutama terkait ideologi yang bertentangan dengan dasar negara Pancasila.

Menyinggung Kemendikbud dalam menyikapi kenakalan remaja yang menyebabkan siswa melakukan tindakan tidak terpuji, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu berharap para pendidik dapat melakukan pendekatan yang bijak.

"Ada 56 juta siswa kita, tidak sampai satu persennya yang melakukan tindakan tidak terpuji itu. Jangan 'digebyah uyah' (pukul rata) dan disamaratakan semuanya seperti itu," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Mendikbud juga berpesan agar seluruh pihak turut memelihara semangat persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa Indonesia.

"Saya sangat bangga dengan kalian semua. Inilah Indonesia. Mencerminkan suasana keanekaragaman, aneka ragam, akan tetapi di dalam hatinya sama, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Mendikbud.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2019 mengambil tema "Bangkit untuk Bersatu". Tema ini mencerminkan semangat dan harapan agar segenap elemen bangsa dapat turut menjaga suasana selalu kondusif, penuh harmoni, dan persatuan.

Pemerintah mengajak masyarakat untuk memperbarui semangat gotong royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa bangsa Indonesia menuju kejayaan di pentas global, sebagaimana sering disampaikan oleh kepala negara bahwa Indonesia diproyeksikan segera menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia di masa mendatang.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019