Surabaya (ANTARA) - Kegiatan giling tebu di pabrik gula PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X telah memasuki hari ke-63 dan berdasarkan laporan hasil giling per 31 Juli 2019 telah memproduksi sebanyak 164.247 ton gula atau hampir 50 persen dari target dengan tebu digiling 2.189.597 ton dan rendemen 7,67 persen.

“Angka produksi yang telah dicapai per 31 Juli 2019 masih on the track. Sampai dengan saat ini angka-angka produksi menunjukkan 50 persen ketercapaian dari target RKAP. Hal ini yang membuat kami optimistis bahwa target-target RKAP 2019 dapat kami capai,” jelas Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annurogo dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu.

Guna tercapainya RKAP 2019, lanjut dirut, PTPN X meningkatkan inspeksi terhadap peralatan pabrik, melakukan predictive dan preventive maintenance, juga disiplin melakukan pemeliharaan yang sudah terjadwal.

Dengan cara seperti ini diharapkan kinerja pabrik optimal dan stabil serta bisa menekan jam berhenti dan losses dalam pabrik.

“Pada musim giling ini, PTPN X optimis akan mencapai RKAP yang sudah ditargetkan. Hal ini ditunjang juga iklim yang mendukung, tata niaga gula yang semakin membaik. PTPN X juga secara intensif melakukan pendekatan kepada petani supaya hubungan tetap terjalin dengan baik,” ujar Dwi Satriyo.

Pada musim giling 2019, PTPN X menargetkan produksi gula sebanyak 352.184 ton dengan jumlah tebu digiling sejumlah 4,3 juta ton. Sedangkan untuk angka rendemen dipatok 8,15 persen dengan produktivitas 75,92 ton per hektare.

Badan usaha milik negara (BUMN) dengan bisnis utama gula itu juga menambah luasan HGU (hak guna usaha) dengan melakukan pembelian lahan di Blitar seluas 298 hektare.

Lahan tersebut potensial untuk ditanami tebu dengan proyeksi produktivitas 80 ton per hektare dan rendemen sebesar 8,3 persen.

Sedangkan dari sisi iklim, terdapat curah hujan antara 2.282 hingga 3.512 milimeter per tahun dengan bulan kering 3-5 bulan yang cukup sesuai untuk budi daya tanaman tebu.

“Berdasarkan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan, lahan HGU Ngusri ini sangat potensial untuk ditanami tebu. PTPN X akan fokus mengelola lahan ini supaya tebu yang dihasilkan memiliki rendemen dan produktivitas yang tinggi. Kami optimis lahan ini akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan,” tambah Dwi Satriyo.

Baca juga: Kementerian BUMN dorong PTPN genjot produksi gula berkalitas

Baca juga: PTPN V serahkan lahan 2.800 Ha untuk Desa Senama Nenek


Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019